Dinas PU DKI Tambal Sementara Jalan Nasional
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan menambal jalan nasional yang menjadi kewenangan pusat untuk sementara, dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Keputusan itu diambil Manggas guna mengupayakan zero hole semaksimal mungkin.
Jalan nasional merupakan jalan yang menghubungkan Provinsi Jakarta dan provinsi di sekitarnya, seperti Jalan DI Panjaitan yang menghubungkan Jakarta Timur dan Bekasi (Jawa Barat), atau Jalan TB Simatupang yang menghubungkan Jakarta Selatan dan Tangerang (Banten). Laporan tentang kerusakan di berbagai ruas jalan nasional pun bermunculan.
Perbaikan dari Kementerian Pekerjaan Umum baru bisa dilakukan tahun depan menunggu alokasi anggaran baru, mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sudah ditetapkan sejak Desember 2013.
“Kami terus berkoordinasi dengan kementerian. Hanya kadang-kadang kementerian mengatakan tahun ini tidak ada anggaran, baru ada tahun depan, seperti ketika muncul laporan banyak kerusakan di Jalan DI Pandjaitan. Kalau begitu keadaannya, provinsi masuk untuk menutup lubang-lubang darurat agar tidak ada yang celaka,” kata Manggas usai bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Manggas menambahkan banyak jalan provinsi yang juga telah diperbaiki, seperti jalan di Cakung, Jakarta Timur, jalan di Cilincing, Jakarta Utara, dan Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara. Perbaikan segera dilakukan Dinas PU begitu ada laporan jalan rusak lainnya.
Manggas tidak menjelaskan biaya yang harus dikeluarkan provisi. Dia hanya menekankan semua jalan akan dibeton, termasuk busway, jalur bus Transjakarta.
“Saya tidak membawa data untuk anggarannya. Yang terpenting kita lakukan yang terbaik untuk masyarakat. Jangan ada lubang dan jalan rusak, jadi mungkin sekitar 90 persen lebih jalan di DKI sudah kami benahi,” ujar Manggas.
“Kami sekarang masih fokus ke hal-hal yang kritis dulu. Jalur busway masih nanti, mengingat tim yang ada masih sedikit,” dia menambahkan.
Manggas mengklaim perbaikan jalan dilakukan menggunakan beton teknologi baru berkualitas tinggi, dengan pengerjaan yang mengedepankan presisi. Melalui teknologi tersebut memungkinkan jalan kering dalam 12 jam, setelah itu langsung bisa dilalui bahkan oleh jenis kendaraan bus, truk, tronton.
“Pengawasan harus superketat, selama 12 jam harus benar-benar dijaga. Bahkan motor tidak boleh lewat. Kalau ada yang lewat bisa menyebabkan perubahan, bisa retak, dan kualitasnya terganggu,” Manggas menjelaskan.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...