Dingin Ekstrem Membunuh Tiga Gadis Cilik Di Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Tiga gadis kecil dan seorang laki-laki tua telah meninggal di Suriah dalam 24 jam terakhir karena suhu dingin sangat menggigit dan badai selama sepekan, kata satu kelompok pemantau, Minggu (11/1).
"Seorang gadis berusia kurang dari dua hari meninggal pada Minggu (11/1) di Kabupaten Firdous, Aleppo selatan karena dingin yang ekstrem," kata Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman.
"Seorang laki-laki tua dari distrik Maghayir, Aleppo juga meninggal akibat cuaca buruk dan karena dia tidak memiliki pemanas," kata Observatorium.
Gadis kecil lain, hanya berusia sehari, meninggal di distrik Damaskus selatan Al-Hajar al-Aswad pada Sabtu (10/1) malam, sementara dingin yang ekstrem juga menyebabkan kematian seorang gadis di Deir al-Asafir, sebuah kota sebelah timur ibu kota.
Sejak Rabu (7/1) lalu, enam orang tewas di seluruh Suriah sebagai akibat suhu beku.
Semua korban tinggal di daerah yang dikuasai oposisi, di mana kekurangan makanan, pemanasan dan peralatan medis yang marak.
Di Yarmuk, Damaskus selatan, yang dikepung, seorang pria meninggal akibat "hidup dalam kondisi yang buruk dan kurangnya obat-obatan serta perawatan yang diperlukan ", kata Observatory.
Yarmuk telah dikepung tentara selama lebih dari satu tahun.
Beberapa bantuan telah diizinkan berdatangan, namun kekurangan gizi dan medis telah menewaskan puluhan warga sipil yang terperangkap di lingkungan Yarmuk yang merupakan rumah bagi satu kamp pengungsi Palestina.
Di negara tetangga Lebanon, setidaknya dua pengungsi Suriah tewas Rabu (7/1) lalu karena kemerosotan suhu dan kurangnya alat pemanas. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...