Dinsos DIY akan Gelar Operasi Penertiban Gepeng
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Permasalahan sosial, semisal gelandangan dan pengemis (gepeng), mulai marak kembali usai lebaran. Hal yang jamak terjadi usai lebaran adalah meningkatnya jumlah gepeng di Yogyakarta. Mengantisipasi hal ini, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggelar operasi penertiban gepeng.
“Kami mencatat selama libur hari raya kemarin terdapat penambahan jumlah gepeng sekitar 20 persen. Indikasi bertambahnya jumlah gepeng tersebut adalah munculnya wajah-wajah baru di beberapa perempatan jalan,” demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi DIY Untung Sukaryadi pada Senin (5/8).
Menurut Untung, operasi penertiban ini akan dilakukan usai para Pegawai Negeri Sipil (PNS) kembali masuk kerja pada Senin (4/8). Sedangkan untuk waktu pelaksanaannya, Untung masih belum bersedia menjelaskannya secara rinci.
“Kami akan mengerahkan seluruh personel yang ada untuk melakukan razia di berbagai tempat di Yogyakarta. Gepeng yang terjaring razia akan kami tampung di shelter untuk dilakukan pendampingan. Bagi gepeng yang mempunyai keluarga akan kami kembalikan kepada keluarganya. Namun bagi yang tidak memiliki keluarga maupun tempat tinggal akan kami tempatkan di penampungan untuk dibina dan diberikan keterampilan agar tidak kembali ke jalan dan meminta-meminta lagi,” jelas Untung.
Seperti diketahui, bahwa permasalahan penanganan gepeng di DIY sebenarnya telah mendapatkan payung hukum, yaitu dengan disahkannya Perda Penangangan Gelandangan dan Pengemis pada Februari 2014 silam. Namun, efektivitas dari Perda tersebut hingga kini belum menampakkan hasil yang memuaskan, meskipun dalam perda tersebut juga disebutkan tentang ancaman berupa denda sebesar satu juta rupiah bagi siapapun yang terbukti memberikan uang kepada gepeng di jalan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...