Diplomat Israel dan Turki Bertemu untuk Bahas Pemulihan Hubungan

TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM - Diplomat senior Israel dan Turki baru-baru ini mengadakan pertemuan rahasia di ibu kota Italia, Roma, dan pembicaraan konsiliasi baru di antara kedua negara, seperti diberitakan surat kabar harian terkemuka Israel.

"Setelah lebih dari satu tahun kebekuan hubungan diplomatik Israel-Turki, keduanya kembali berbicara tentang perjanjian rekonsiliasi antara kedua negara dalam pertemuan rahasia antara Direktur Jenderal Menteri Luar Negeri Israel, Dore Gold dan rekannya dari Turki (Wakil Menterian Luar Negeri Turki), Feridun Sinirlioğlu," kata harian berbahasa Inggris, Haaretz melaporkan Senin (22/6).

Pejabat di Kementerian Luar Negeri Turki, yang ditemui Hürriyet Daily News pada Selasa (23/6) menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Para pejabat yang sama, berbicara dalam kondisi anonimitas, tidak menolak atau membenarkan laporan tersebut.

Hubungan Turki dengan Israel menjadi tegang sejak sembilan orang Turki dan satu aktivis lainnya berdarah Turki-Amerika meningal, dan beberapa orang pro Palestina terluka ketika pasukan komando Israel menyerbu kapal Mavi Marmara pada 31 Mei 2010. Mereka mencoba untuk mehentikan blokade Israel di Gaza.

Hubungan antara kedua negara memburuk sejak saat itu, di mana kedua belah pihak menarik duta besar mereka masing-masing, dan mengurangi perwakilan diplomatik mereka di ibu kota kedua negara.

Berbagai upaya dilakukan untuk menormalkan hubungan antara Turki dan Israel, namun menemui jalan buntu, termasuk yang diprakarsai oleh Presiden Amerika Sertikat, Barack Obama, pada Maret 2013.

Pada saat itu, Israel merminta maaf kepada Ankara, sebagai mitra strategis yang dekat atas kematian di kapal Mavi Marmara. Namun, kesepakatan untuk menormalkan hubungan belum dicapai. Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat Turki dan Israel telah sering terlibat dalam perang kata-kata, dan saling mengkritik kebijakan masing-masing.