Diplomat Ramai Kunjungi Kuba
HAVANA, SATUHARAPAN.COM - Diplomat-diplomat tinggi dari Jepang, Uni Eropa, Italia, Belanda dan Rusia telah mengunjungi Havana, ibu kota Kuba dalam beberapa bulan terakhir untuk membuka atau mempertahankan hubungan dengan negara yang mendadak dilihat sebagai berprospek ekonomi cerah setelah mencairnya hubungan Kuba dengan Amerika.
Minggu (10/5) malam, Francois Hollande menjadi presiden Prancis pertama yang mengunjungi negara komunis Kuba dan mengajak lima menteri serta puluhan pengusaha.
Dahulu Kuba terbiasa menerima kunjungan, terutama mitra-mitra berhaluan kiri dari Amerika Latin dan sekutunya yang lebih kecil di Afrika dan Karibia.
Kini, hampir semua delegasi diplomatik datang disertai pengusaha besar yang tertarik dalam upaya Kuba menarik investasi asing baru lebih dari delapan miliar dolar sebagai bagian liberalisasi ekonomi yang lebih luas dan bertahap.
Para delegasi juga berupaya memastikan Kuba tidak lupa pada teman-teman lamanya jika kelak bisnis negara itu semakin meningkat dengan Amerika. (gazette.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...