Dirjen WHO Ingin Industri Tembakau Gulung Tikar
NEW YORK, SATUIHARAPAN.COM - Dirjen WHO Dr. Margaret Chan mengatakan, menanggapi langkah-langkah anti-tembakau dengan ancaman-ancaman hukum yang panjang dan menguras biaya.
Direktur jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Rabu (18/3) ia ingin melihat semua perusahaan tembakau tutup.
Dr. Margaret Chan, berbicara dalam Konferensi Dunia mengenai Dampak Tembakau bagi Kesehatan di Abu Dhabi, mengatakan kepada para delegasi "ini akan menjadi perjuangan keras. Kita seharusnya tidak menyerah sampai industri tembakau gulung tikar."
Chan mengatakan, perusahaan-perusahaan rokok menggunakan semua jenis taktik untuk mencoba meremehkan undang-undang anti-tembakau di seluruh dunia, termasuk mendanai partai-partai politik dan memberi uang langsung pada politisi.
“ Pemerintah-pemerintah yang berusaha melindungi warga negara mereka, melalui peringatan bergambar lebih besar di bungkus rokok, atau dengan memberlakukan bungkus rokok yang polos, diintimidasi oleh ancaman-ancaman industri berupa proses litigasi yang panjang dan menguras biaya, “ katanya.
Dua dari miliarder paling terkenal di dunia, tokoh teknologi Bill Gates dan mantan Walikota New York sekaligus taipan media Michael Bloomberg, telah menyediakan dana litigasi anti-tembakau untuk membantu negara-negara membayar pertarungan di pengadilan.
WHO mengatakan, penggunaan tembakau menurun dan tidak merokok menjadi norma di seluruh dunia. Badan itu merekomendasikan para pemerintah untuk meningkatkan tindakan melawan upaya-upaya industri tembakau untuk melawan tren tersebut.
Para ahli medis menyebut penggunaan tembakau, termasuk merokok dan mengunyahnya, merupakan sebab utama penyakit-penyakit seperti kanker, jantung dan diabetes. Mereka juga mengatakan perokok pasif berisiko terkena kanker dan masalah kesehatan lain.
WHO mengatakan tembakau membunuh enam juta orang per tahun. (voaindonesia.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...