Disbudpar Temanggung Sayangkan Hilangnya Patung Ganesha
TEMANGGUNG, SATUHARAPAN.COM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyayangkan hilangnya benda purbakala berupa patung Ganesha yang ditemukan warga di area makam Desa Muntung, Candiroto, Kabupaten Temanggung.
"Kami sangat menyayangkan hilangnya patung kuno tersebut, karena memiliki nilai sejarah dan arkeologis. Jika tidak hilang tentu bisa diteliti dan bisa digunakan untuk kepentingan edukasi," kata Kepala Disbudpar Kabupaten Temanggung, Woro Andijani di Temanggung, Senin (2/4).
Patung Ganesha, yang diduga peninggalan zaman Mataram Kuno tersebut, ditemukan warga secara tidak sengaja beberapa waktu lalu saat akan memindahkan makam.
Ia mengatakan, patung setinggi satu meter tersebut hilang sebelum diamankan.
"Setelah penemuan pada sore hari dilaporkan kepada kami, tetapi kemudian hujan deras maka tidak mungkin dievakuasi, tetapi malam harinya hilang kemungkinan karena dicuri. Sampai sekarang kami terus melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk bisa menemukan patung tersebut," katanya tentang patung yang ditemukan lebih dari sebulan yang lalu itu.
Menurut dia, benda purbakala itu diperkirakan dicuri oleh orang yang memang ahli membawa benda-benda seperti ini menggunakan alat khusus. Secara geografis letak penemuan benda berada di sebuah makam di area perbukitan, sehingga sangat berat untuk menurunkan patung sampai ke jalan raya dengan jarak ratusan meter melalui jalan setapak.
Warga Desa Muntung, Anis, mengatakan kronologi hilangnya benda purbakala itu bermula dari rencana pemindahan makam oleh keluarga besar Mulyo Dijoyo (Kades Muntung tahun 1945). Ada tujuh makam yang akan dipindah yang dulu merupakan korban pembantaian oleh tentara Belanda di Tegal Jalakan. Setiap tanggal 17 Agustus warga Muntung selalu mengadakan ziarah dan upacara di makam tujuh pejuang itu. Namun, karena letaknya terlalu jauh ada usulan agar tujuh makam ini dipindahkan ke pemakaman umum saja, supaya mudah diakses.
Namun, katanya, tanpa diduga saat upaya pemindahan makam yang berada di bawah pohon beringin besar, cangkul seorang penggali terantuk benda keras dan setelah digali ternyata batuan mirip candi.
Ia mengatakan, patung Ganesha tersebut ditemukan pada 11 Februari 2018, kemudian pekerja memindahkan patung itu ke pinggir makam dan ternyata kemudian hilang.
"Secara nalar, sulit sekali membawa patung besar tersebut meski digotong empat orang lelaki dewasa sekalipun kalau tidak pakai alat khusus," katanya. (Antaranews.com)
Editor : Sotyati
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...