Disebut Catut Nama Presiden, Setya Novanto Hindari Wartawan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua DPR RI , Setya Novanto menghindari wartawan saat memasuki Gedung DPR RI, Rabu, (18/11) sore akibat kasus dugaan pencatutan nama Presiden.
Politikus Golkar, Setya Novanto masuk ke Gedung Nusantara II DPR RI dari samping didampingi asisten pribadi, sebelum masuk ke Gedung DPR RI, Setya bertemu dengan politikus Partai Golkar yang juga anggota DPR RI, Fadel Muhammad dan bersama-sama masuk ke Gedung DPR RI.
Wartawan yang berada di Gedung Nusantara III DPR RI masih tetap menunggu Ketua DPR RI untuk meminta tanggapan soal tuduhan yang disampaikan Menteri ESDM, Sudirman Said.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said pada hari Senin melaporkan Ketua DPR, Setya Novanto, ke MKD DPR. Sudirman menyebutkan Novanto telah menggunakan nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden JK saat me-lobby pemimpin PT Freeport Indonesia. Ia diduga turut meminta saham sebesar 49 persen pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Urumuka yang akan dibangun di Timika, Papua.
“Anggota tersebut turut meminta diberi saham PLTA Urumuka yang akan dibangun di Timika, Papua sebesar 49 persen, serta meminta PTFI sebagai investor dan pembeli listrik yang dihasilkan proyek tersebut. PLTA Urumuka menurut rencana akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia,” kata Sudirman Said di Jakarta.
“Tindakan ini bukan saja melanggar tugas dan tanggung jawab seorang anggota dewan karena mencampuri tugas eksekutif dan mengandung unsur konflik kepentingan,” kata Menteri ESDM menegaskan (bob).
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...