Disebut Ikut Nikmati Sisa Kuota Haji, JK: Itu Fitnah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, meminta tersangka dugaan kasus korupsi Suryadharma Ali (SDA) meminta maaf karena menyinggung namanya ikut menggunakan jatah sisa kuota haji pada tahun 2013 silam.
"Tidak (akan gugat balik), minta maaf saja. Dia (SDA) suruh minta maaf saja. Mungkin pengacaranya tidak tahu bagaimana itu naik haji," kata sosok yang akrab disebut JK itu, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (1/4).
JK menungkapkan tuduhan yang disebutkan kuasa hukum SDA, Johnson Panjaitan, dalam sidang praperadilan adalah fitnah. Karena, dia mengaku, tidak pernah menggunakan kuota haji.
Selain nama JK, nama Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan suaminya (alm) Taufik Kiemas juga ikut disebut menikmati sisa kuota itu.
"Kalau itu fitnah, mengada-ada. Sama sekali saya tidak memakai kuota haji karena (saya) diundang pemerintah (Arab) Saudi, tinggal di hotel, tempat, semuanya yang mengatur pemerintah Saudi, setiap hari makan kambing," ujar JK.
Keberangkatannya ke Tanah Suci saat itu memang bersamaan dengan SDA, namun ketika berhaji, JK mengaku tidak bertemu dengan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu. "Memang yang namanya haji ya harus bersamaan, masa iya berbeda waktu, jadi tentu ada menteri agama (SDA) di situ, tapi tidak ketemu di Arafah," tutur dia.
JK menjelaskan kedatangannya ke Tanah Suci pada 2013 lalu atas undangan Pemerintah Arab Saudi, bersama dengan ketua palang merah internasional dari negara-negara Islam.
"Saya diundang sebagai ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dengan beberapa ketua palang merah internasional dari banyak negara, semua negara Islam diundang. Saya tidak pernah pakai kuota haji," katanya. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...