Dishub Siapkan 30 Titik Imbauan Pembangunan Jalan Layang

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dibangunnya jembatan layang atau fly over yang membentang sepanjang 9,3 kilometer dari Jalan Ciledug Raya-Kyai Maja, Trunojoyo, Wolter Monginsidi, Kapten Tendean dikhawatirkan akan mengganggu lalu lintas sekitar.

Arus lalu lintas Jakarta-Tangerang dan sebaliknya juga diperkirakan akan terhambat karena proyek tersebut.

Mengatasi kemacetan yang tidak bisa dihindari akibat proyek ini, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perhubungan Jakarta Selatan Priyanto mengatakan telah menyiapkan 30 titik imbauan atau arahan kepada pengguna jalan.

“Sebanyak 30 titik akan dipasang untuk mengimbau pengguna dan memberi tahu ada kegiatan pembangunan jalan layang di Ciledug dan Tendean. Seandainya nanti imbauan 30 titik kurang mempan, kami akan bantu dengan mengerahkan anggota,” ujar Priyanto saat ditemui di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dalam peresmian pembangunan jalan layang terpanjang, Selasa (10/3).

Priyanto juga menegaskan untuk meminimalisasi kemacetan, proyek pembangunan jembatan layang ini sebagian besar akan dilakukan pada malam hari.

Dishub dengan bantuan Satpol PP dan Kepolisian juga akan berupaya melakukan rekayasa lalu lintas dan mengerahkan 20 petugas dalam satu segmen untuk berjaga mengatasi kemacetan. Apabila kemacetan terlampau parah, Priyanto akan mengerahkan petugas satu setengah atau dua kali lipat dari jumlah per segmennya.

“Sementara untuk saat ini tidak ada pengalihan yang boleh dibilang sustain. Sesuai arahan Pak Wagub mohon pengertian pengguna jalan terhadap pelaksanaan pembangunan koridor 13 busway untuk Tendean dan Ciledug ini,” ujar Priyanto.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah meresmikan pekerjaan proyek pembangunan jalan yang rencananya akan selesai akhir 2016 mendatang.

Pembangunan diharapkan dapat menambah jaringan jalan khususnya koridor busway, meningkatkan jangkauan pelayanan busway yang terintegrasi dengan koridor busway yang telah terbangun, dan menciptakan sarana infrastruktur untuk transportasi massal sehingga diharapkan dapat menarik masyarakat untuk menggunakan transportasi massal.

Editor : Bayu Probo