Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 14:43 WIB | Selasa, 25 Maret 2014

Diskusi Suara Rakyat untuk Presiden Baru

Diskusi Suara Rakyat untuk Presiden Baru
Diskusi sekaligus pelucuran dokumentasi film tentang "Suara Orang Kampung untuk Perubahan" digelar oleh Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis di kantor Merdesa Institute Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (25/3) (Foto-foto : Dedy Istanto).
Diskusi Suara Rakyat untuk Presiden Baru
Chalid Muhammad (kiri) bersama dengan Benny Susetyo (kanan) saat hadir dalam diskusi terkait aspirasi dan peran masyarakat untuk pemilu yang dinilai tidak memberikan jawaban dalam menyelesaikan masalah.
Diskusi Suara Rakyat untuk Presiden Baru
Ray Rangkuti dari Lingkar Madani saat memaparkan kondisi politik serta peran masyarakat khususnya di pelosok yang dinilai jauh dari perhatian.
Diskusi Suara Rakyat untuk Presiden Baru
Diskusi "Suara Rakyat untuk Calon Presiden" meluncurkan dokumentasi film berdurasi sekitar 10 menit, menyuarakan pesan-pesan dari masyarakat dari Aceh sampai Papua untuk presiden terpilih nanti, dalam menyelesaikan konflik agraria.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Suara orang kampung hampir tak pernah didengar, tak pernah diperhatikan dengan baik oleh peserta pemilihan umum (pemilu), apalagi oleh para pemimpin. Problematika terhadap konflik agraria yang melibatkan negara dengan perusahaan pertambangan, perkebunan, hak penguasaan hutan, menjadi catatan tersendiri yang dihadapi masyarakat di kampung.

Sepinya suara orang kampung dalam menyikapi perubahan, dikarenakan terbatasnya akses media. Melihat kenyataan tersebut, Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis (HuMa) menggelar diskusi sekaligus peluncuran dokumentasi film tentang “Suara Orang Kampung untuk Perubahan", yang diadakan di kantor Merdesa Institute, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (25/3).

Diskusi yang dihadiri Ray Rangkuti dari Lingkar Madani, Benny Susetyo (pengamat sosial), dan Chalid Muhammad (Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia) itu membicarakan tentang ketidakadilan terhadap suara-suara masyarakat, yang melihat kampanye partai politik tanpa makna dan cenderung menimbulkan apatisme dalam berdemokrasi.

Partai politik dan calon presiden (capres) harusnya lebih mengedepankan tawaran jalan keluar terhadap problematika bangsa secara substantif, salah satunya mencari jalan keluar terhadap konflik agraria yang sampai saat ini belum kunjung usai.

Dokumentasi rekaman yang merupakan pesan dari masyarakat adat, petani, buruh, nelayan dari berbagai daerah, dikumpulkan dan direkam menjadi satu wujud harapan, yang akan disampaikan kepada presiden terpilih nanti.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home