Distributor-Pengecer Pupuk NTB Gunakan i-Pubers
MATARAM, SATUHARAPAN.COM - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengedukasi seluruh distributor dan beberapa perwakilan kios pengecer resmi di Nusa Tenggara Barat (NTB) tentang aplikasi i-Pubers untuk mempermudah penebusan pupuk bersubsidi oleh petani.
VP Penjualan Wilayah 5 Pupuk Indonesia M Miftahul Zainuddin, di Mataram, Rabu (17/1), mengatakan kegiatan edukasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para distributor dan pengecer resmi dalam menggunakan aplikasi i-Pubers.
Selain itu, juga untuk mengawal penggunaan aplikasi i-Pubers secara benar dan transparan.
"Yang diedukasi hari ini distributor dan kios resmi, sama teman-teman dari internal supaya bisa mengawal aplikasi i-Pubers secara benar," katanya dalam rapat koordinasi penyaluran pupuk bersubsidi dan persiapan implementasi i-Pubers.
Menurutnya, aplikasi i-Pubers memberikan kemudahan bagi petani yang ingin menebus jatah pupuk bersubsidi. Petani hanya perlu membawa kartu tanda penduduk (KTP) asli dan menunjukkannya kepada kios pengecer resmi.
Kios pengecer resmi kemudian akan memindai KTP tersebut dengan aplikasi i-Pubers dan mengeluarkan tanda penebusan pupuk bersubsidi sesuai dengan jatah masing-masing petani.
"Penyaluran pupuk bersubsidi harus dipertanggungjawabkan, karena ada uang pemerintah yang mengalir di situ dan harus dapat diverifikasi dengan jelas," ujarnya.
Dengan aplikasi i-Pubers, kata Miftahul, data penebusan pupuk bersubsidi dapat tercatat secara otomatis dan akurat.
Aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan fitur biotagging, yaitu pengambilan foto lokasi penebusan pupuk bersubsidi dengan koordinat geografis.
Foto tersebut akan tersimpan di server Pupuk Indonesia dan dapat diakses oleh pihak terkait.
"Data penebusan pupuk bersubsidi dengan i-Pubers ini otomatis dapat diketahui, kapan dan di mana, karena fotonya pakai biotagging. Jumlahnya juga sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang sudah ditetapkan oleh dinas," ujarnya lagi.
Pupuk Indonesia, kata dia, telah bekerja sama dengan dinas terkait untuk mencetak RDKK per petani di masing-masing kios pengecer resmi. Dengan demikian, petani dapat mengetahui jatah pupuk bersubsidi yang mereka miliki.
Dengan aplikasi i-Pubers, Miftahul berharap penyaluran pupuk bersubsidi, khususnya di NTB, dapat berjalan lancar, tepat, dan akuntabel.
"Pada Januari penyaluran pupuk bersubsidi bisa secara manual dulu. Nanti pada saat 1 Februari 2024, i-Pubers sudah go live datanya bisa di input ke sistem," katanya pula.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...