Ditjen Bimas Katolik Siapkan Layanan Ziarah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama tahun ini akan mempersiapkan layanan ziarah bagi umat Katolik. Plt Dirjen Bimas Katolik, AM Adiyarto Sumardjono (Totok), mengatakan bahwa layanan ziarah merupakan hal penting yang harus disiapkan.
Pesan tersebut disampaikan ketia rapat membahas Langkah-langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Tahun 2022, sekaligus Perjanjian Kinerja Ditjen Bimas Katolik, di Jakarta, Rabu (19/1) pekan lalu.
Menurut Totok, selama ini layanan ziarah belum masuk dalam program prioritas Bimas Katolik. “Saya sudah memerintahkan Direktur Urusan Agama Katolik agar segera membuat pedoman pelayanan ziarah umat Katolik,” katanya.
Ada tiga tempat di luar negeri yang akan menjadi destinasi ziarah umat Katolik, yakni Vatikan, Lourdes, dan Yerusalem. “Selain itu, Indonesia juga memiliki tempat ziarah yang bagus. Jangan lupa juga ziarah di tempat–tempat ziarah di Indonesia,” katanya.
Selain layanan ziarah, dia juga menegaskan dua hal penting lain terkait transformasi layanan umat, yakni pengelolaan Barang Milik Negara dan pembinaan mental pegawai Ditjen Bimas Katolik.
Dikatakan, transformasi layanan menjadi fokus Kementerian Agama dalam kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas. Transformasi layanan umat ini mencakup perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan sarana dan prasarana atau infrastruktur yang mempercepat dan mempermudah kinerja Kementerian Agama dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Totok minta ASN Bimas Katolik dapat membangun relasi dan sinergitas yang baik, tidak hanya intern Kemenag, namun juga lintas instansi, dalam rangka menunjang layanan umat yang lebih baik.
Plt. Dirjen Bimas Katolik ini merencanakan untuk mengadakan pembinaan mental pegawai Bimas Katolik melalui perayaan misa kudus lintas Kementerian/Lembaga, TNI, Polri. Hal ini penting untuk membangun semangat pelayanan dengan spirit dan nilai-nilai ke-Katolikan dalam rangka membangun masyarakat Katolik yang semakin berkualitas dalam pengamalan iman ke-Katolikan.
Totok berharap semua pelaksanaan program Ditjen Bimas Katolik segera dilakukan dengan cara smart dan inovatif. “Hindari mental November Syndrom yang hanya sekedar mau habiskan anggaran,” tegas Totok.
“Semangat kerja cepat, tuntas, benar, dan akuntabel serta komunikasi, koordinasi, dan review adalah kunci yang harus dihidupi oleh ASN Bimas Katolik dalam melaksanakan Program Bimbingan Masyarakat Katolik untuk layanan umat yang semakin baik,” tandasnya.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...