Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 13:32 WIB | Jumat, 12 Juni 2015

Djarot Halal Bihalal dengan PNS DKI Jelang Ramadan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melakukan halal bihalal di Kantor Biro KDH dan KLN, Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/6).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Memasuki bulan Ramadan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berhalal bihalal di Kantor Biro KDH dan KLN, Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/6). Kunjungannya ke kantor yang terletak di Blok F kompleks Balai Kota DKI ini disambut dengan nyanyian Salawat.

Pegawai negeri sipil (PNS) membentuk formasi barisan berjajar di lorong kantor biro tersebut. Satu per satu pegawai disalami oleh orang nomor dua di DKI ini. Sembari bersalaman, PNS yang menggunakan baju koko untuk pria dan kebaya Betawi untuk perempuan terus mengumandangkan salawat.

"Salatullah salamullah ala toha rosulillah salatullah salamullah ala yasin habibillah," begitulah kumandangan yang dilantunkan para PNS ini.

Dari ujung ke ujung, Djarot juga sempat menyapa dan mengobrol ringan dengan para pegawai tersebut. Seusai bersalaman, Djarot mengungkapkan harapannya tentang selama bulan Ramadan.

"Ini acara yang sangat baik. Acara ini adalah acara munggahan. Munggahan dari kata asal munggah yang artinya naik. Naik kelas kadar keimanan kita. Sebelum kita naik kelas kita halal bihalal," ujar Djarot dihadapan para PNS.

Djarot pun berpesan agar PNS DKI yang beragama Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar, lila hitaallah. Biasanya,

“Memasuki bulan suci ramadan semoga safaatnya bisa kita terima. Sebentar lagi kan puasa,” kata Djarot.

Djarot juga mengimbau agar PNS yang menjalankan ibadah puasa tetap semangat bekerja,meski biasanya terbawa hawa haus, lapar, lesu, dan mengantuk. PNS juga diminta menahan hawa nafsu, tak hanya nafsu untuk makan dan minum, namun nafsu untuk tidak berbuat jujur.

“Kita memasuki bulan suci Ramadan dengan hati dan jiwa yang bersih.  Godaan bukan sekadar makan dan minum, godaan yang paling berat menyangkut mulut kita. Kalau kita bisa menahan godaan, jiwa kita fitri, seperti lahir baru,” kata Djarot.

Terlebih, kata Djarot, umat Muslim sering memaknai  lahir baru diikuti dengan barang-barang yang baru juga jelang Idul Fitri, seperti baju baru dan sepatu baru.

“Jangan dimaknai apa-apa baru, baju baru, istri baru, mobil dan motor baru, dan  TKD (Tunjangan Kinerja Daerah, Red) baru. Yang baru itu hati kita saja,” ujar Djarot disambut gelak tawa. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home