Djarot Setuju Mobil Mewah Masuk Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tak seperti pesaingnya, Sandiaga Uno, Djarot Saiful Hidayat dalam kampanyenya, hari Kamis (24/11), justru setuju mobil mewah masuk ke Ibu Kota.
"Mau mobil mewah silakan, asal membayar pajak. Itu kan untuk pajak kita," kata Djarot di Jakarta, hari Kamis (24/11).
Djarot menilai, apabila pertimbangan tersebut mengarah pada menekan kemacetan Ibu Kota maka bukan dilihat dari seberapa mewah mobil yang dimiliki masyarakat.
"Untuk mengatasi kemacetan, justru kita harus dorong supaya mereka meninggalkan kendaraannya," ujar dia.
Cara yang bisa ditempuh, lanjut dia, dengan cara menata transportasi umum seperti MRT, LRT, dan BRT.
"Oleh karena itu, harus ada penataan sistem transportasi. Tanpa ada itu maka akan susah. Kami fokus membuat sistem transportasi yang terkoneksi satu sama lain," katanya.
Djarot dan Ahok ke depan akan memperbanyak ruas jalan menggunakan ERP, jalan berbayar, dan membangun flyover. Pajak dari kendaraan mewah disebutkan Djarot akan digunakan untuk mendukung proses pembangunan daerah.
Sebelumnya, pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memiliki cara sendiri untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKS itu ingin moratorium mobil mewah di Jakarta.
"Memang saya yang pertama mengatakan untuk moratorium mobil mewah. Kendaraan mewah ini sudah cukup dulu di Jakarta," kata Sandi saat di Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, hari Rabu (23/11).
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...