DK PBB Serukan Israel-Hamas Gencatan Senjata
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Setelah pertemuan darurat tentang Gaza pada hari Minggu (20/7) malam, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan pers yang menyerukan penghentian segera permusuhan berdasarkan dan meminta Israel dan Palestina kembali pada kesepakatan gencatan senjata pada November 2012.
Pengamat Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengatakan Negara Palestina menginginkan sebuah resolusi, tetapi apa yang disampaikan ini akan menjadi ujian bagi Israel. Dia menyebutkan bahwa dalam sidang ada rasa frustrasi atas ketidak-mampuan DK PP untuk mengatasi situasidi Gaza.
Seruan DK PBB itu dismapikan setelahi korban tewas di kalangan Palestina telah sampai lebih dari 500 orang, menurut Departemen Kesehatan Palestina.
"Para anggota Dewan Keamanan meminta untuk penghentian permusuhan segera," kata Duta Besar Rwanda, Eugene Richard Gasana, yang memimpin sidang Dewan Keamanan.
Korban tewas, sejak awal serangan Israel, dilaporkan oleh petugas medis telah mencapai 501, dan 3.135 orang terluka seperti disampaikan Ashraf Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Hamas.
Pengamat Palestina untuk PBB, Riyad Mansour , seperti dikutip media Rusia, Ria Novosti, mengatakan, "Dewan gagal lagi dan lagi untuk memikul tanggung jawabnya."
Israel memulai beroperas militer pada 8 Juli dalam menanggapi serangan roket Hamas, Palestina. Sepuluh hari kemudian, Angkatan Darat Israel melancarkan serangan darat yang bertujuan untuk menghancurkan terowongan bawah tanah yang digali dan digunakan pemberontak untuk diam-diam memasuki wilayah Israel.
Dewan Keamanan juga menyebutkan menyambut upaya Mesir untuk menengahi gencatan senjata bersama utusan Sekjen PBB. (un.org)
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...