DKI Hanya Mampu Bangun Velodrome Sementara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya bisa membangun atau merenovasi velodrome (arena balap sepeda) sementara untuk Asian Games 2018 mendatang. Menurutnya, waktu yang singkat menjadi alasan mengapa DKI tidak bisa bekerja maksimal dalam proyek yang diurus oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Kami ada beberapa pilihan, mau bangun permanen tak keburu, yang semi permanen juga tak keburu, yang temporary itu keburu," kata pria yang akrab dipanggil Ahok itu saat ditemui di Century Park Hotel, hari Rabu (13/1).
Dia menjelaskan bangunan yang sementara itu hanya bisa bertahan maksimal 10 tahun. Tidak ada cara lain memang untuk terus mengerjakan proyek tersebut karena ini menyangkut harga diri bangsa.
"Mau tak mau ya kami kerjakan, hanya tahan sepuluh tahun. Ini persoalan harga diri bangsa dan gengsi jadi mau bagaimana," kata Ahok.
Pada Senin (11/1) malam, Ahok dan jajaran direksi PT Jakpro mengadakan rapat terbatas. Hasilnya, Direktur Utama PT Jakpro Abdul Hadi diminta untuk menyanggupi pengerjaan proyek tersebut karena sebelumnya beberapa jajaran direksi sempat mengancam untuk mundur karena tidak sanggup.
Jika tidak sanggup, lanjut Ahok, dia meminta mereka agar mengundurkan diri.
"Ini yang membuat saya marah sebenarnya, kenapa lelang bukan dari tahun lalu, makanya perkembangan yang harus dilakukan adalah kami harus langsung melakukan lelang. 20 bulan itu harusnya cukup, semua kerja jika rekomendasinya cepat meskipun waktunya mepet," kata dia.
Proyek Velodrome Pindah ke Jawa Barat?
Sementara itu, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemen PMK) mengusulkan agar pembangunan velodrome dipindah ke Jawa Barat karena dinilai prosesnya di Jakarta tidak ada kemajuan.
"Velodrome dan pacuan kuda masih dikaji apakah DKI akan bangun, karena hari ini Gubernur dan Wakil Gubernurnya tidak hadir. Tapi, kami bisa pastikan pacuan kuda dan velodrome akan dilakukan, alternatif dilakukan di Jawa Barat atau di Jakarta," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, hari Senin (11/1).
Menanggapi hal tersebut, Ahok mengaku tidak masalah. Menurutnya, dengan keterbatasan waktu akan tidak mungkin jika pembangunan velodrome dilakukan secara permanen.
"Oh lepas (pembangunan velodrome) ke Bandung, aku sih nggak masalah. Kalau kami bangun terpaksa yang temporary, cuma pakai 10 tahun, buang nih barang. Nggak ada pilihan. Tapi, kalau ada yang bisa kerjakan permanen, siapa pun kasih saja," kata Ahok. (beritajakarta.com)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...