Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 10:09 WIB | Rabu, 19 Agustus 2015

DKI Lemah Pengendalian Hewan Liar

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau kandang sepasang jerapah yang didatangkan dari Australia dalam kerja sama antar kedua negara di TMR Jakarta Selatan. (Foto: Dok. Satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pemerintah provinsi perlu membangun tempat penampungan hewan liar mengingat lemahnya pengendalian populasinya yang semakin meningkat. Perlu diakui, di kota padat penduduk, populasi hewan liar yang makin meningkat dapat mengancam kesehatan.

“Kita memang harus ada tempat nampung (hewan liar, Red). Hewan itu nanti diambilin, terus kita mesti sterilkan,” kata Ahok kemarin (19/8) di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

Saat ini, pondok-pondok penampungan hewan liar yang ada di DKI dimiliki secara pribadi oleh relawan atau swadaya, salah satunya Pondok Pekayon Binatang di wilayah Ragunan, Jakarta Selatan. Pondok itu menampung berbagai hewan liar seperti anjing, kuncing, dan monyet.

“Pondok itu tanahnya milik Pemda, tapi dikelola yayasan. Nah itu juga mesti diurusin,” ujar dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, upaya pengendalian hewan liar seharusnya ditangani oleh RT dan RW setempat. Upaya penanganan hewan liar juga harus dikoordinasikan dengan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian.

Senada dengan Ahok, Djarot juga mengakui Jakarta masih lemah dalam upaya pengendalian hewan liar.

“Harusnya di Jakarta ada dan dibangun tempat penampungan hewan liar supaya hewan liar dipelihara yang layak. Bisa kucing, anjing, kecuali tikus, kalau tikus nggak usah ditampung,” kata Djarot kepada satuharapan.com.

Maraknya penyebaran hewan liar, seperti kucing dan anjing di ibu kota cukup meresahkan warga. Bukan hanya membuat tak nyaman, hewan liar tersebut kerap kali menjadi sumber penyakit. Virus Toxoplasma yang terdapat pada bulu atau kotoran kucing, serta rabies, yakni virus yang menyebabkan neuroinvasive ensefalitis akut (radang otak) dalam hewan berdarah panas seperti anjing membuat kekhawatiran masyarakat meningkat.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home