Doa Bersama di Monas, PBNU: Aparat Harus Berbenah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM â Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj memandang doa, zikir, dan Jumatan bersama di lapangan Monas pada hari Jumat (2/12) sebagai teguran moral untuk para penegak hukum di Indonesia.
Menurut Said Pemerintah, terutama aparat penegak hukum perlu melakukan reformasi kelembagaan terutama berkaitan dengan upaya penegakan hukum di Indonesia.
âIni menunjukkan masyarakat masih belum percaya dengan sikap lembaga hukum,â kata Said seperti dikutip dari NU Online, Jakarta Pusat, hari Jumat (2/12) malam.
Aparat penegak hukum dan lembaga peradilan, kata Said harus menangkap aspirasi doa bersama yang dilakukan masyarakat di Monas, Jumat lalu. Mereka diharapkan melakukan pembenahan dan menunjukkan kerja-kerja konkret terkait penguatan kelembagaan.
âJelas ini menjadi pekerjaan rumah Pemerintah dan lembaga hukum untuk membangun kepercayaan publik,â kata dia.
Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini mengingatkan Pemerintah terutama aparat hukum dan lembaga peradilan untuk bekerja sesuai kode etik penegak hukum yang berlaku. Pasalnya kerja mereka selama ini mendapat pantauan dan sorotan publik.
âIni akumulasi kekecewaan atas lemahnya penegakan hukum untuk kasus apapun di Indonesia selama ini,â kata dia.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
PM Lebanon Minta Iran Bantu Amankan Gencatan Senjata Perang ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri sementara Lebanon pada hari Jumat (15/11) meminta Iran untuk...