Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 17:40 WIB | Jumat, 17 Januari 2025

Doa Serentak Memperingati Hari Sekolah Kristen Indonesia (HSKI) 2025

Doa Serentak Memperingati Hari Sekolah Kristen Indonesia (HSKI) 2025
Acara doa memperingati Hari Sekolah Kristen Indonesia. (Foto-foto: PGI)
Doa Serentak Memperingati Hari Sekolah Kristen Indonesia (HSKI) 2025

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Dalam rangka memperingati Hari Sekolah Kristen Indonesia (HSKI) 2025, Majelis Pendidikan Kristen (MPK) menggelar doa serentak di tujuh titik sekolah Kristen, secara hybrid, yang dimulai pukul 7:00 pagi, dengan acara utama dipusatkan di TKK 6 Kelapa Gading, Jakarta, hari  Jumat (17/1/2025).

Sebagaimana diketahui, MPK telah mencanangkan bahwa 17 Januari sebagai Hari Sekolah Kristen Indonesia, dengan tujuan untuk menghidupkan kembali sejarah pendidikan Kristen di Indonesia, yang sudah dimulai sejak penyelenggaraan pendidikan oleh Cornelis Senen.

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Darwin Darmawan, dalam khotbahnya menegaskan, melalui doa bersama ini, kita diingatkan bahwa sekolah Kristen dapat menjadi saksi kebenaran Tuhan. “Kita bersyukur bahwa Roh Kudus menyatukan kita untuk membawa harapan dan doa kepada Bapa di sorga,” katanya dikutip laman PGI.

Dia pun mengingatkan pentingnya meneladani semangat para gembala dalam Injil Lukas 2:15-20, yang dengan sukacita pergi melihat Yesus di Betlehem. Kita pun diundang untuk pergi ‘ke Betlehem’, menyaksikan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita, dan membawa kabar baik meski di tengah tantangan, dan tembok-tembok memisahkan kita.

Pdt. Darwin Darmawan juga menyoroti simbolis dari istilah “Scar of Bethlehem” yang menggambarkan harapan, namun di sisi lain mengingatkan akan adanya luka seperti tembok pemisah di West Bank, Israel. Hal ini dia refleksikan kepada kondisi sekolah-sekolah Kristen di Indonesia yang sering terpisah karena berbagai faktor seperti lokasi, fasilitas, hingga perbedaan standar pendidikan.

Sementara itu, saat membuka HSKI 2025, Ketua Umum MPK, Handi Irawan, menegaskan bahwa peringatan ini menjadi momen spesial di mana kita bersama-sama mengingat anugerah Tuhan dalam kehidupan sekolah Kristen di Indonesia.

Handi mengajak seluruh peserta untuk mengenang perjalanan sejarah sekolah Kristen di Indonesia, yang sudah dimulai pada tahun 1635 oleh Cornelis Senen di Batavia.  Namun dia juga menegaskan bahwa sekolah Kristen pertama sebenarnya didirikan pada 1608 di Ambon.

“Ini adalah pengingat bahwa sekolah Kristen di Indonesia memiliki sejarah panjang yang kaya dan tugas kita hari ini adalah melanjutkan warisan ini dengan menghadirkan pendidikan berkualitas yang berlandaskan nilai-nilai Kristus,” katanya.

Dia pun berharap peringatan HSKI menjadi momentum untuk meningkatkan solidaritas antara sekolah-sekolah Kristen di Indonesia, termasuk sekolah di daerah yang masih membutuhkan perthatian. “Meski sekolah-sekolah di kota besar sudah maju, masih banyak sekolah di daerah seperti NTT, Halmahera, dan Toraja yang membutuhkan dukungan kita,” kata Handi Irawan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home