Dokter Anestesi FK UNAIR Sukses Dapatkan 7 HAKI
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK Universitas Airlangga (UNAIR)-RSUD Dr Soetomo berhasil mendaftarkan sebanyak 7 Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Dengan rincian 2 Hak Paten dan 5 Hak Cipta yang dilindungi Undang-Undang.
Ketujuh HKI tersebut meliputi Simulator alat Injeksi Peripheral Nerve Block (PNB) dengan Panduan Ultrasonografi untuk mengetahui anatomi syaraf, Modifikasi Lampu LED, dan Alat Perekam Audiovisual pada Laringoskop yang dapat terhubung dengan gadget, LCD, dan laptop. Kemudian alat peraga video laringoskopi dengan tiga spesifikasi ukuran yang berbeda, Karya Sinematografi Tutorial Video Laringoskopi, serta Karya Sinematografi Video Tutorial Basic Life Support.
Dari ketujuh HAKI tersebut, salah satu yang menarik adalah Alat Peraga Video Laringoskopi dengan inventor Soni Sunarso Sulistiawan, dr, SpAn.FIPM., Dr. Christrijogo Sumartono, dr,SpAn.,KAR., dan Bambang Pujo Semedi, dr, SpAn KIC.
Soni mengatakan, Video Laringoskopi ini adalah salah satu UNAIR alat kedokteran yang lebih murah dengan kecanggihan yang tidak kalah dengan alat buatan pabrik. Alat ini bermanfaat untuk menunjang kegiatan pelayanan dan pendidikan.
“Video Laringoskopi ini juga dapat dimanfaatkan ketika sedang dilakukan laringoskopi atau tindakan medis yang memungkinkan ahli anestesi melihat kondisi pita glotis dan vokal untuk melindungi organ berongga dari kemungkinan cedera oleh intubasi,” katanya, seperti yang dilansir situs unair.ac.id.
Alat ini juga dapat merekam audiovisual yang terjadi selama proses laringoskopi. Gambar audiovisualnya dapat terlihat dari layar komputer maupun smartphone, sehingga dapat sekaligus dimanfaatkan untuk live streaming dan dokumentasi pendidikan. Dengan begitu, otomatis hasilnya dapat disimpan dalam bentuk softkopi dan dapat disimpan di dalam komputer atau smartphone.
Selain Video Laringoskopi, ada juga simulator alat Injeksi Peripheral Nerve Block (PNB) dengan Panduan Ultrasonografi untuk mengetahui anatomi syaraf. Alat ini berguna untuk proses pendidikan keterampilan intervensi dengan menggunakan USG guiding.
Yang lebih menarik lagi, Soni dan tim Anestesiologi dan Reanimasi FK UNAIR juga mematenkan Karya Sinematografi untuk promosi kesehatan Basic Life Support penanganan henti jantung pada masyarakat awam. Sinematografi ini berisikan Film pendek yang berkisah tentang pentingnya pertolongan pertama pada suatu kegawatan henti jantung.
Melalui film pendek ini, Soni mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk turut berperan memberikan pertolongan BLS (Basic Life Support) berupa pijat jantung dan call for help agar keberhasilan penanganan henti jantung menjadi lebih tinggi. Karena keberhasilan terapi dokter juga sangat bergantung dari respon awal masyarakat, seawal mungkin setelah jantung berhenti.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...