Donald Trump Diminta Meniru Nabi Nehemia
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Mengikuti tradisi pelantikan presiden dan wakil presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Mike Pence pada pagi hari sebelum pelantikannya hari ini (20/01) mengikuti ibadah di St John's Episcopal Church, di seberang Gedung Putih. Pemimpin ibadah adalah Pendeta Robert Jeffress, pendukung fanatik Trump namun dikritik karena sangat kritis terhadap Muslim, Katolik dan Mormon..
Robert Jeffress, pendeta gereja Baptis, lewat akun Twitternya mengatakan ia merasa terhormat dapat memimpin ibadah tersebut. Dia mengatakan khotbahnya dalam ibadah berpusat pada kisah Nabi Nehemia, yang menurut dia, tokoh yang mirip dengan Trump dari Kitab Perjanjian Lama.
Nehemia membantu membangun kembali Yerusalem pada abad ke-5 SM, sebagian dengan pemasangan tembok pertahanan di sekitar kota.
"Saya menggunakan cerita Nehemia sebagai contoh mengapa Tuhan memberkati para pemimpin," kata Robert Jeffress, sehari sebelumnya kepada Fox News. "Dan saya ingin itu menjadi dorongan yang luar biasa bagi presiden baru dan wakil presiden."
Sekitar 300 orang menghadiri ibadah yang bersifat pribadi itu, termasuk Presiden terpilih Donald Trump dan Wakil Presiden terpilih Mike Pence, beserta keluarga mereka.
Robert Jeffress, pemimpin gereja mega (megachurch) di Dallas dengan umat 12.000 orang, di AS dipandang sebagai pendeta kontroversial. Ia memiliki sejarah panjang komentar pedas tentang Muslim, Mormon, Katolik dan gay.
Pemilihannya sebagai pemimpin ibadah sebelum pelantikan membuat telah banyak dipertanyakan orang. Namun, seorang pejabat berafiliasi dengan perencanaan pelantikan membela Robert Jeffress. "Pendeta Jeff adalah sosok pemersatu mewakili spektrum yang beragam dari Amerika. Setiap usaha untuk menjelek-jelekkan pemimpin agama ini sangat mengecewakan dan salah tempat."
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...