DPD Soroti Ancaman Potensi Konflik Sosial
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM – Komite III DPD RI menilai masalah konflik sosial dan kuota haji yang belakangan marak diperbincangkan telah meresahkan masyarakat.
Untuk itu, Komite III mempertanyakan hal tersebut dalam rapat kerja dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
“Kita tahu masalah kuota haji dan konflik sosial telah meresahkan kita bersama. Makanya kita perlu kejelasan dari Pak Lukman selaku Menag terkait masalah ini,” kata Ketua Komite III Hardi Selamat Hood saat membuka rapat kerja di Gedung DPD, Jakarta, hari Senin (27/2).
Menurutnya, konflik sosial telah menjadi ancaman bagi kerukunan dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia. Seharusnya, agama menjadi panutan bagi umat beragaman di Indonesia.
“Agama harus menjadi faktor sosial, dimana agama menjadi ikatan masyarakat yang dapat mempersatukan kita,” kata dia.
Sementara itu, Menag Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan bahwa untuk mengatasi persoalan bangsa terkait potensi konflik sosial. Kemenag telah mengumpulkan para pemipinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk membahas radikalisme dan intoleransi.
“Kami meminta para pimpinan PTKIN untuk ambil bagian secara lebih progresif dalam mengatasi problem keberagaman,” kata dia.
Di sisi lain, Lukman menambahkan pemerintah juga telah menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi. Dalam kesepakatan itu, kuota haji jemaah Indonesia tahun 1438H/2017M ini ditambah 10.000 sehingga menjadi 221.000.
“Dari kuota jemaah haji Indonesia itu, sebanyak 204.000 untuk jemaah haji reguler dan 17.000 untuk jemaah haji khusus,” kata dia.
Terkait pengisian kuota haji, kata Menag sistem pengisian kuota haji reguler dilaksanakan dalam dua tahap. Ditambah cadangan sebesar lima persen yang dilaksanakan sejak tahun 1436H/2015M.
“Kami nilai cukup efektif dalam mengoptimalkan pemanfaatan kuota. Oleh karenanya, pada 1438H/2017M sistem yang sama akan kita terapkan,” kata dia.
Di kesempatan yang sama, Anggota DPD Provinsi Kalimantan Tengah M. Rakhman mengapresiasi adanya kuota tambahan jemaah haji pada tahun ini. Namun dengan adanya tambahin ini, ia juga khawatir akan ada pergeseran jadwal bagi jemaah haji.
“Dengan adanya tambahan ini takutnya jadwal akan dimajukan. Ini juga harus ada keterangan resmi dari Kemenag,” kata dia.
Selain itu, ia juga berharap datangnya Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz ke Indonesia juga bisa menjadikan momentum untuk menambah kuota haji lagi bagi Indonesia.
“Kita berharap datangnya Raja Salman bisa ditambah lagi kuota jemaah haji Indonesia,” kata dia.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...