DPR Komentari Aksi Bulliying Pelajar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Saleh Partaonan Daulay mengatakan aksi bulliying dan kekerasan antarpelajar sangat mencederai dunia wajah dunia pendidikan.
Menurut Saleh sekolah sebagai tempat menimba ilmu dan menempa akhlak tidak boleh dicemari perbuatan tidak terpuji. Kepala sekolah dan para guru wajib memastikan bahwa sekolah adalah tempat yang dirindukan oleh semua siswa.
“Kalau di luar negeri, ada istilah 'school is cool', sekolah itu asyik dan menyenangkan. Semua siswa betah dan bahkan mau bertahan lama-lama belajar di sekolah. Itu karena sekolah didesain sebagai tempat paling nyaman selain rumah masing-masing,” kata Saleh saat dihubungi wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Rabu (4/5).
Karena itu, kata Saleh aksi kekerasan dam bulliying yang terjadi di SMA 3 Jakarta harus diusut tuntas. Perlu dipastikan bahwa kekerasan seperti itu tidak terjadi lagi. Kerja sama antara guru, siswa, orang tua, dan masyarakat luas menjadi sangat penting. Semua pihak harus terlibat untuk memastikan bahwa fungsi sekolah adalah sebagai tempat melahirkan pemimpin-pemimpin masyarakat.
“Penyelesaiannya tidak bisa bersifat kasuistik temporal. Harus ada rencana aksi berkelanjutan baik di dalam sekolah maupun dinas pendidikan dan kebudayaan. Komite sekolah dan para orang tua perlu ambil bagian,” kata dia.
Bagi siswa pelaku, perlu diberikan pembinaan khusus. Jangan sampai tindakan seperti itu juga dilakukan di luar sekolah. Sementara bagi korban, perlu dimotivasi dan diberi semangat agar tetap sungguh-sungguh dalam belajar. Perlu diberi jaminan bahwa aksi kekerasan dan bullying tidak akan terjadi lagi pada dirinya dan siswa lain.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...