DPR Nilai Berlebihan Kerahkan Ribuan TNI-Polri Tangkap Santoso
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Ahmad Muzani, menila negara tidak perlu mengerahkan ribuan prajurit TNI-Polri untuk menangkap Santoso alias Abu Wardah yang adalah pemimpin dari Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Pada saat yang sama, Muzani juga menekankan bahwa kekuatan bersenjata dalam penanganan terorisme harus dianggap serius.
âªâª"Ini sebagai akibat penanganan yang sejak dulu agak diabaikan. Menjadi pengaman kita, kekuatan bersenjata harus dianggap serius," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senanyan, Jakarta Pusat, hari Senin (28/3).
Menurut Sekjen Partai Gerindra ini, pengerahan ribuan prajurit TNI-Polri untuk memburu gembong teroris di Poso, berlebihan. Sebab pimpinan teroris di lokasi tersebut, Abu Wardah alias Santoso, hanya memiliki sekitar 30 personel.
âª"Kira-kira anak buah Santoso 30 orang, tapi dikerahkan ribuan pasukan. Dari sisi jumlah terlalu besar," kata dia.
Selain itu, kata Muzani, operasi Tinombala harus dievaluasi dalam tiga bulan ke depan. Terlebih aparat telah menargetkan durasi operasi pengejaran Santoso itu berkalu dalam enam bulan sejak Januari lalu.
âªâª"Biar saja proses ini berjalan selama enam bulan, kalau belum juga tuntas mungkin perlu ada pendekatan militer. Hitungan saya selama 6 bulan, perlu dilakukan evaluasi tiga bulan ke depan," kata dia.
Penanganan Kelompok Santoso Terlambat
âªMenurut Muzani sejumlah negara juga telah memasukkan Santoso sebagai sosok teroris berbahaya. Untuk itu negara terlambat dalam penanganan teroris kelompok Santoso.
âªâª"Penanganan kelompok Santoso terlambat, ternyata bisa menarik perhatian global," kata dia.
Keterlambatan itu, kata Muzani, lantaran adanya pembiaran yang cukup lama terhadap Santoso. Alhasil, ia dan kelompoknya memiliki cukup waktu untuk berkonsolidasi memperkuat diri.
âªâª"Karena ada pembiaran cukup lama, padahal potensi bahayanya di depan mata. Mereka punya waktu konsolidasi," katanya.
Editor : Eben E. Siadari
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...