Dr Enny Sudarmonowati dari LIPI Jadi Presiden ICC-MAB UNESCO
PALEMBANG, SATUHARAPAN.COM – Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Enny Sudarmonowati, terpilih sebagai Presiden International Co-ordinating Council of the Man and the Biosphere Programme (ICC-MAB) UNESCO di sidangnya yang ke-30 di Palembang, Sumatera Selatan pada Selasa (24/7).
Enny akan mengemban tugas untuk periode 2018-2020 menggantikan Presiden ICC-MAB UNESCO sebelumnya, Mr Didier Babin dari Prancis.
Dalam pidato pertamanya sebagai Presiden ICC MAB UNESCO, Enny memaparkan enam agenda prioritas yang perlu dikerjakan bersama, yaitu formal recognition atau payung hukum, kolaborasi dengan program UNESCO yang lain, adaptasi dan replikasi program-program Man and Biosphere, penguatan informasi dan strategi komunikasi, mobilisasi sumber daya, dan pemahaman pentingnya science-based policy.
MAB UNESCO terdiri atas 34 negara terpilih dalam sidang umum UNESCO di Paris, Prancis. Program MAB di Indonesia dimulai sejak tahun 1972 setelah terbentuknya program MAB Internasional pada tahun 1968.
Secara struktural , MAB Indonesia bernaung dibawah Kedeputiaan Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI dan didukung oleh program MAB Internasional UNESCO melalui kantor UNESCO Jakarta, dan bekerja sama dengan Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pertemuan MAB-ICC UNESCO di Palembang terdiri atasi beberapa agenda kegiatan. Selain pertemuan untuk memilih Presiden MAB-ICC periode 2018-2020, pelaksanaan program jaringan Cagar Biosfer se-dunia, dan penetapan usulan Cagar Biosfer baru, juga akan diselenggarakan konferensi internasional dengan tema “Blue Initiatives in Managing Sustainable Resources for Better Sustainable”. (lipi.go.id)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...