Drama “Harry Potter and the Cursed Child” Dipentaskan 7 Juni
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Pementasan perdana drama Harry Potter and the Cursed Child dimulai di Palace Theatre, London, pada tanggal 7 Juni.
Foto-foto sejumlah pemeran Harry Potter and the Cursed Child dengan mengenakan kostum yang dipakai di pementasan drama tersebut, telah dikeluarkan, seperti diberitakan bbc.com, 31 Mei.
Aktor Sam Clemmett yang berusia 22 tahun, diumumkan memainkan peran Albus Severus Potter lewat foto karya Charlie Gray tersebut.
Serangkaian foto itu merupakan untuk pertama kalinya Jamie Parker tampil menjadi Harry Potter, lengkap dengan bekas luka kilat di keningnya.
Ketika ditanyakan tentang perubahan penampilan Parker, penulisnya, JK Rowling, mengatakan, "Dia sekarang jelas adalah Harry. Ada semacam kelegaan saat menontonya. Dia pemeran yang tepat."
Parker sendiri mengatakan, "Ini adalah pertunjukan yang unik karena terdapat tujuh cerita sebelumnya. Dan kita semua berusaha keras guna memastikan untuk pertama kalinya Anda melihat Harry yang tepat."
Clemmett sebelumnya muncul di Lord of the Flies dan Wendy and Peter Pan untuk the Royal Shakespeare Company, di samping drama di televisi seperti The Musketeers dan Foyle's War.
Pertunjukan Panggung Harry Potter
Pertunjukan panggung Harry Potter mulai diembuskan JK Rowling pada penggal akhir Oktober 2015. Ia menyebutkan pertunjukan panggung Harry Potter mulai digelar di London pada pertengahan 2016.
Pottermore, situs resmi Harry Potter, juga menyebutkan pertunjukan panggung yang diberi judul Harry Potter and the Cursed Child itu lebih banyak berkisah tentang anak Harry Potter, Albus Severus.
Bukan sesuatu yang mengherankan karena memang titik awal pertunjukan adalah adegan penutup di film terakhir Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2, yang menggambarkan Harry sebagai ayah, bersama istrinya, Ginny, yang adalah adik Ron Weasley, mengantarkan Albus Severus ke sekolah Hogwarts.
Dikisahkan Harry punya tiga anak kecil dan sibuk bekerja di kementerian untuk para penyihir.
Sebagai tokoh sentral dalam upaya mengatasi kekuatan jahat Voldemort, jelas Harry menyandang nama besar.
Pergulatan masa lalu dan bagaimana Albus Severus harus menahan beban nama besar itulah yang menjadi inti cerita pertunjukan panggung Harry Potter and the Cursed Child, kata situs Pottermore.
Cerita epik ini cukup panjang yang membuat pertunjukan ini dibagi menjadi dua babak.
Rowling mengatakan tidak akan ada novel lanjutan setelah The Deathly Hallows dan pertunjukan panggung adalah medium terbaik untuk meneruskan kisah Harry Potter. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...