Dreamdelion Memberdayakan Masyarakat Marjinal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dreamdelion Community Empowerment, sebuah komunitas bisnis sosial garapan Alia Noor Anoviar dibangun untuk memberdayakan masyarakat marjinal mencapai kemandirian secara berkala.
Awalnya Dreamdelion muncul sebagai jawaban atas keresahan Alia terhadap masalah ekonomi dan sosial masyarakat yang terjadi di daerah Manggarai, Jakarta Selatan. Sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Alia ingin berkontribusi penuh dalam upaya membangun ekonomi masyarakat melalui pengembangan bisnis sosial. Untuk itu, ia membangun Komunitas Dreamdelion pada 18 Juli 2012.
Sebagai langkah awal, Dreamdelion membentuk tiga komunitas pengembangan, yakni Dreamdelion Cerdas, Dreamdelion Sehat, dan Dreamdelion Kreatif. Masing-masing memiliki fokus yang berbeda. Dreamdelion cerdas menitikfokuskan kegiatan pada anak-anak usia sekolah, Dreamdelion sehat memiliki sasaran utama meminimalisasi persoalan kesehatan dan lingkungan, sedangkan Dreamdelion Kreatif memiliki fokus utama pada keahlian masyarakat.
Alia yang ditemui satuharapan.com dalam acara International Conference on Young Social Entrepreneurship pada Sabtu (13/9) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur mengaku dalam dua tahun ini ia dan rekan-rekannya telah berhasil menggandeng lebih dari 60 instansi untuk berkolaborasi menyebarkan misi sosial.
Berkat kolaborasi dengan berbagai instansi, hingga kini Dreamdelion telah membangun cabang di berbagai daerah di Indonesia. Tiap-tiap daerah pun memiliki fokus kegiatan bisnis yang berbeda.
Di Yogyakarta, Dreamdelion mengajak masyarakat mengembangkan bisnis tenun stagen. Stagen yang awalnya hanya digunakan sebagai sabuk kin diinovasi menjadi tas, tempat pensil, bahkan aksesoris wanita lainnya. Di Ngawi, Dreamdelion mengajak masyarakat membuat peternakan kambing dan sapi dengan sistem bagi hasil, sedangkan di Manggarai sendiri, Dreamdelion fokus membantu membangun karakter masyarakat dan mengarahkan potensi kaum muda melalui pendidikan karakter.
Dari hasil penjualan produk-produk tersebut, 20 persen digunakan untuk kepentingan kesehatan dan kegiatan-kegiatan sosial masyarakat.
Alia mengaku masih perlu mempelajari banyak hal untuk membangun minat masyarakat di bidang bisnis sosial ini. Ia mengajak masyarakat bergabung menjadi relawan melalui laman www.dreamdelion.com. Masyarakat yang ingin bergabung menjadi relawan pun tidak dibatasi usianya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...