Drone Tipe Alap-alap BPPT Dapat Sertifikasi Kemenhan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pesawat Udara nir Awak (PUNA) atau Drone tipe Alap-Alap PA-06D Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapatkan sertifikat sebagai produk militer dari Kemenhan.
PUNA Alap-alap yang diajukan ke Puslaik Kementerian Pertahanan untuk disertifikasi itu, sebelumnya sukses melakukan uji coba misi pemetaan jalur kereta api cepat Cirebon Brebes (61km) pada bulan Juli 2017, juga berhasil memetakan daerah terdampak bencana di Lombok atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke BPPT pada Agustus 2018.
Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR) BPPT, Wahyu Widodo Pandoe, mengatakan, Drone tipe Alap-alap ini dalam sertifikasinya, ditujukan untuk misi pemetaan.
“BPPT mengajukan PUNA Alap-Alap dengan misi pemetaan udara yang memiliki kemampuan pemetaan seluas 1700 hektare per jam,” katanya dalam acara Serah Terima Sertifikat Type (Type Certificate) dan Sertifikat Kelaikan Udara Militer (Certificate of Airworthinness) dari Baranahan Kementerian Pertahanan RI, yang digelar di Kantor BPPT, Jakarta, 3 Januari 2019, seperti dilansir bppt.go.id.
Deputi TIRBR menambahkan, dalam misi pemetaan tersebut, kemampuan pemetaannya seluas 1700 hektare (ha) per jam. Atau, satu kali terbang (yaitu selama 5 jam operasi pemetaan) Drone Alap-alap ini dapat memetakan seluas lebih dari 8500 ha, pada ketinggian 1500 feet (ft). Sebagai gambaran, luas wilayah DKI adalah 66150 ha.
“Untuk altitude atau ketinggian terbangnya, Alap-alap ini mampu mencapai 12.000 feet, dengan jangkauan datalink 100 km (LOS). Untuk kecepatan saat cruise 55 - 65 knot dan untuk takeoff landing memerlukan landasan pacu sepanjang 150-200 meter,” ia menjelaskan.
Wahyu juga menambahkan, proses sertifikasi memerlukan waktu tiga bulan sejak didaftarkan sampai lulus sertifikasi pada bulan Desember 2018. TC atau Sertifikat Type diberikan kepada BPPT sebagai lembaga yang melakukan perancangan dari PUNA Alap-alap tersebut.
“Setelah mendapatkan TC, PUNA Alap-Alap PA-06D diharapkan dapat diproduksi di dalam negeri dan dimanfaatkan oleh TNI,” katanya.
Sebagai informasi, spek Drone atau PUNA tipe Alap-Alap PA-06D adalah sebagai berikut: Bentang sayap : 3.2 m, berat maksimum saat takeoff (payload) : 31 kg, serta endurance : 5 jam terbang.
Serah terima sertifikat dilakukan oleh Kepala Pusat Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI kepada Deputi BPPT Bidang TIRBR.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Sarana Kementerian Pertahanan RI Laksamana Muda Agus Setiadji mengatakan teknologi Drone atau PUNA BPPT ini merupakan salah satu teknologi yang dapat menunjang sistem deteksi keamanan di indonesia.
“Diharapkan ke depan adanya sertifikasi ini akan berlanjut dan menjadi referensi untuk PUNA menjadi produk massal. Dengan adanya keterlibatan BPPT semoga ke depan juga kami dapat terus bersinergi,” katanya.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...