Dua Imigran Gelap Meninggal di Kereta Barang Texas
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Dua orang yang diduga imigran gelap mati lemas dalam gerbong kereta barang dan 10 lainnya dibawa ke rumah sakit dengan helikopter atau ambulans di Texas selatan, AS pada Jumat (24/3), kata polisi.
Petugas di Uvalde, Texas, menerima panggilan darurat 911 anonim yang mengabarkan bahwa beberapa imigran mati lemas di dalam kereta, kata polisi Uvalde dalam pernyataan. Sedikitnya 15 imigran membutuhkan tindakan medis segera, kata polisi.
Petugas Patroli Perbatasan AS diberi tahu dan berhasil menghentikan kereta itu di sebelah timur Knippa, di Uvalde County, kata polisi.
Pihak berwenang menutup jalan raya US Highway 90 untuk sementara agar helikopter bisa mendarat.
Para penyelidik federal sedang menyelidiki kemungkinan penyelundupan manusia, kata penyelidik dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
"Kami sangat sedih mengetahui kejadian tragis lain yang menimpa para migran yang melakukan perjalanan berbahaya ini," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejando Mayorkas di Twitter.
Insiden itu terjadi di dekat lokasi tragedi pada Juni tahun lalu, ketika 53 migran tewas kepanasan di dalam truk trailer saat diselundupkan.
Mayorkas berjanji akan bekerja sama dengan penyelidik setempat untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab.
"Para penyelundup tak punya perasaan dan hanya peduli dengan keuntungan," katanya.
Kepala Polisi Uvalde Daniel Rodriguez menduga para migran tewas setelah mengalami dehidrasi karena panasnya gerbong kereta akibat cuaca terik, menurut laporan stasiun TV KSAT.
"Menyedihkan ketika tahu betapa banyak imigran tak berdokumen yang ditemukan dalam kondisi seperti ini, dan dua di antaranya kehilangan nyawa. Ini memilukan," kata KSAT, mengutip pernyataan Rodriguez. Operator kereta api Union Pacific akan memimpin penyelidikan, kata polisi Uvalde.
Konsulat Meksiko di Eagle Pass, Texas, mengatakan di Twitter mereka sedang berkomunikasi dengan otoritas AS untuk memastikan apakah ada warga Meksiko di antara para korban.
Departemen Keamanan Dalam Negeri belum memastikan kewarganegaraan para korban atau apakah ada keluarga atau anak-anak di antara mereka, kata seorang pejabat departemen itu yang berbicara secara anonim.
Knippa terletak sekitar 115 km sebelah barat San Antonio dan sekitar 190 km dari perbatasan Meksiko.
Kota ini berada dekat Uvalde, lokasi penembakan massal di sebuah sekolah dasar pada Mei tahun lalu yang menewaskan 19 siswa dan dua guru. (Reuters)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...