Dua Jenazah Korban Ledakan di Malaysia Dipulangkan
KUALALUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Dua jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban ledakan di dalam lokasi tambang batu bara Silantek, Pantu Sri Aman, Kuching, Serawak, Malaysia, dijadwalkan dipulangkan ke Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/11) pagi.
"Korban tewas tersebut adalah Kardianto (38) dan Ahmad Zidin (27), keduanya asal Semarang," kata Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono saat dijumpai di ruang kerjanya di Gedung KBRI Kuala Lumpur, Rabu (26/11).
Hermono menjelaskan, jenazah dibawa dari Kuching melalui jalur darat menuju ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu.
Kamis paginya, lanjut dia, kedua jenazah akan diterbangkan ke Semarang Jawa Tengah dengan menggunakan pesawat Kalstar KD621 sekitar pukul 06.30 dan diperkirakan tiba sekitar 10.20 WIB.
Korban Kardianto tewas di lokasi kejadian, sedangkan Zidin meninggal di rumah sakit setelah sempat dirawat di tempat tersebut.
Dari informasi yang diterima, kata Hermono, Zidin mengalami kelumpuhan otak mendadak akibat luka serius di kepalanya.
"Dia (Zidin) meninggal di rumah sakit Kuching sekitar pukul 06.00 pagi tadi," ungkapnya.
Sementara itu, tiga WNI lainnya yang mengalami cedera parah dan saat ini masih dalam kondisi koma dipindahkan ke rumah sakit di semanjung Malaysia dengan menggunakan pesawat hercules milik TNI AU.
Mereka adalah Triono yang dipindahkan ke rumah sakit Poli Terengganu, Mohd Zainuddin ke rumah sakit umum Sains, Kota Bahru, Kelantan dan Abdul Salam ke hospital Sungai Buloh, Selangor.
Selain itu, terdapat empat WNI yang juga menjadi korban ledakan tersebut dan saat ini masih mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit di Kuching.
"Jumlah WNI yang tewas dua orang, tiga masih koma dan empat korban lainnya ikut cedera dan masih dirawat di rumah sakit Kuching. Total WNI yang menjadi korban ledakan tersebut mencapai sembilan orang," ungkapnya.
Sedangkan 10 WNI lainnya selamat dari ledakan tersebut. Jumlah WNI yang bekerja di tambang tersebut sebanyak 19 orang.
Mengenai penyebab ledakan masih terus ditelusuri namun ada dugaan berasal dari percikan api pada kipas angin yang rusak.
Ketua Polisi Daerah Sri Aman, Deputi Superintendan Mat Jusoh Mahamad menjelaskan percikan api itu terjad di kawasan 451,6 meter dari pintu masuk dan menimbulkan ledakan serta api dengan jarak mencapai 60 meter di dalam terowongan.
Ledakan di lokasi tambang tersebut adalah untuk kali kedua dalam tiga tahun terakhir ini dan ledakan terakhir terjadi di pertambangan batu bara Lucky Hill, Abok, Pantu, Serawak yang menewaskan tiga warga negara Tiongkok. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...