Dua Lagi Pasangan Bayi Kembar Siam Menantikan Operasi Pemisahan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dua lagi pasangan bayi kembar siam menantikan operasi pemisahan organ tubuh di Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta.
Direktur RSAB Harapan Kita Dr dr Didi Danukusumo, SpOG (K) mengatakan pihaknya tengah mendata dua bayi kembar siam asal Lampung dan Bekasi, setelah sebelumnya mendata kembar siam asal Singkawang, Kalimantan Barat yang akhirnya telanjur berpulang.
"Namun nyawa bayi kembar yang di Singkawang belum berhasil diselamatkan, sudah kita data tapi telanjur berpulang," kata Didi di Jakarta, Sabtu (16/11).
Didi mengatakan persiapan operasi bayi kembar siam tidaklah mudah karena harus melihat dulu kemungkinan keberhasilan operasi lewat kelainan medisnya.
"Persiapan harus dua sampai tiga bulan sebelumnya, jadi kita harus pantau, ada sesuatu di dua bayi ini yang bersatu. Misal pembuluh darah, itu tidak boleh bersatu," kata Didi.
Dokter yang akan melakukan operasi pemisahan juga harus menunggu kesiapan fisik dan psikis bayi kembar siam, sampai bisa menjalankan operasi.
"Jadi bukan dalam antrean tapi masih persiapkan kita, artinya masih kita pantau," kata Didi.
Sebelumnya bayi kembar siam Ardi dan Ardan asal Tangerang, Banten, berhasil dipisahkan melalui operasi selama 10 jam oleh sejumlah dokter di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta Barat, Sabtu (16/11) sore.
"Hari ini kami dari RSAB Harapan Kita dibantu teman-teman dari RS lain, telah berhasil melakukan operasi pemisahan kembar siam Ardi dan Ardan," ujar Didi.
Didi mengatakan operasi pemisahan bayi kembar siam Ardi dan Ardan berjalan lancar memisahkan organ hati yang menyatu.
Tim dokter pembedahan kembar siam Ardi dan Ardan melakukan persiapan sejak pukul 05.00 WIB, kemudian pasien memasuki ruangan operasi sekitar pukul 06.18 WIB.
Operasi pemisahan bagian dada dan perut Ardi dan Ardan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 16 jam. Namun, operasi berlangsung lebih cepat dari perkiraan.
"Yang kami perkirakan 16 jam, dalam waktu kurang lebih 10 jam telah selesai," ujar Didi.
RSAB Harapan Kita dibantu beberapa tenaga medis spesialis dari rumah sakit luar antara lain Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Pusat Kanker Nasional Dharmais, RSPAD Gatot Subroto.
Dokter spesialis yang dilibatkan dalam operasi hingga pemulihan di antaranya spesialis bedah anak, spesialis thoraks kardio vaskular, spesialis bedah plastik, spesialis anestesi, spesialis anak, spesialis radiologi, spesialis patologi klinik dan spesialis rehabilitasi medik.
Setelah operasi pemisahan, bayi kembar Ardi dan Ardan dalam perawatan di Pediatric Intensive Care Unit (PICU), sekitar 7-10 hari. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...