Dua Menteri “Asal” Papua di Kabinet Jokowi-Ma’ruf
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo telah melantik 34 orang menteri, dan 4 orang pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, di Istana Negara, Jakarta, hari Rabu (23/10).
Dari semuanya itu tidak ada menteri atau pejabat setingkat menteri yang benar-benar putra-putri asal Papua dalam kabinet baru. Berbeda dengan sebelumnya, Yohana Susana Yembise yang lahir di Manokwari, Provinsi Papua Barat, 1 Oktober 1958 sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Kabinet Kerja 2014-2019.
Yohana Susana Yembise dikenal karena menjadi menteri dan guru besar perempuan pertama dari Papua. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah seorang profesor di Universitas Cenderawasih.
Hanya ada dua menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf yang “berasal” dari Papua, yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, yang lahir di Jayapura dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia yang tumbuh-kembangnya besar di Papua.
Sementara Menteri Dalam Negeri Indonesia, Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. yang lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 26 Oktober 1964, pernah merasakan hidup di Papua saat bertugas sebagai Kapolda Papua periode 2012-2014.
Lahir di Jayapura
Wishnutama Kusubandio lahir di Jayapura, 4 Mei 1970 merupakan salah satu pendiri dan mantan Komisaris Utama NET Mediatama Televisi. Sebelumnya Wishnutama memastikan, jika ia dipercaya memimpin kementerian atau lembaga, maka dia akan mengundurkan diri dari perusahaan yang dipimpinnya.
Wishnutama Kusubandio merupakan praktisi media yang meraih gelar akademik di bidang ilmu komunikasi dari Emerson College, Boston, Amerika Serikat, dan Mount Ida College jurusan Liberal Arts, Boston, Amerika Serikat.
Wishnutama pernah memulai karier medianya dari bawah sebagai Production Assistant di New England Cable News Amerika Serikat dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston.
Ketika dia pulang ke Indonesia, ia kemudian bekerja sebagai supervisor on air promotion di Indosiar. Sekian lama berkecimpung dalam dunia media, karier Wishnutama kemudian melesat ke posisi tertinggi dengan menjabat sebagai Direktur Utama Trans 7, Trans TV, serta NET.
Penghargaan yang pernah dia raih baik skala nasional maupun Asia, antara lain Asian Television Award dan Panasonic Awards. Ia juga pernah terpilih menjadi The Best CEO in Indonesia 2010 pilihan majalah SWA dan Indonesia Marketing Champion 2015 for the Broadcast, TV Pay & Media sector pilihan MarkPlus.
Wishnutama juga merupakan sosok yang pernah mengisi posisi dewan penasihat Pramuka bersama pendiri Gojek Nadiem Makarim. Selain itu ia juga pernah diundang oleh Menteri Pariwisata Arie Yahya dalam acara Rembuk Nasional Pariwisata Indonesia bersama para tokoh nasional lainnya.
Asian Games 2018
Wishnutama dikenal sebagai sosok yang pernah menjabat sebagai Pengarah Kreatif Upacara Pembukaan dan Penutupan Asian Games 2018 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.
Saat itu ia mengatakan, kegiatan upacara itu akan menampilkan unsur budaya lokal Indonesia yang dikemas sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga masih relevan ditampilkan kepada masyarakat.
Selain itu, dia juga berhasil menghadirkan panggung upacara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta pada 18 Agustus, menjadi panggung terbesar dan terberat dibanding olimpiade atau Asian Games lain.
Acara pembukaan Asian Games juga dikenal karena melibatkan hampir 10.000 penari, dengan di bawah arahan Denny Malik dan Eko Supriyanto dalam upacara pembukaan dan penutupan Asian Games, kemudian untuk pengarah musik Addie MS dan Ronald Yunardi serta penata busana Dynand Fariz dan Rinaldy Yunardi.
Panitia Asian Games 2018, yakni INASGOC juga melibatkan 5.500 pengisi acara dan 141 musikus dalam upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018. Jumlah pekerja yang terlibat dalam pergelaran itu sebanyak 4.241 pekerja lokal dan 233 pekerja asing.
Wishnutama juga, dikenal sebagai perancang aksi Presiden Jokowi yang menaiki motor dalam upacara pembukaan Asian Games 2018. Aksi motor Jokowi dalam pembukaan Asian Games 2018 tersebut dikenang sebagai salah satu aksi paling menarik.
Keterlibatannya sebagai direktur kreatif OCC Asian Games 2018, membuat Wishnutama menjadi pembicara dalam sejumlah acara berskala nasional maupun internasional seperti World Conference on Creative Economy 2018 (WCCE), yang berlangsung di Bali serta festival kreatif tahunan IdeaFest 2019 di Jakarta.
Musik dan Film
Selain dikenal sebagai pemimpin media nasional terkenal, Wishnutama juga memiliki hobi bermusik dengan menjadi anggota band bernama Soulful Corp, sebuah grup musik pop asal Indonesia. Berawal hanya dari sebuah band kantor yang iseng-iseng saja, Soulful Corp yang telah dirintis Wishnutama (bass), Emil Bias (vocal/gitar) dan Roan Yandi (drum/perkusi) dari tahun 2002 akhirnya merilis debut single "Ketika Kau Menyapa". Sebuah lagu daur ulang yang dulu pernah dipopulerkan penyanyi Marcell, sebagai soundtrack film "Andai Ia Tahu".
Skill dan musikalitas para personelnya tidak perlu diragukan. Wishnutama menghabiskan masa mudanya di Jakarta hingga lulus dari Boston pada 1994 ini, tidak pernah berhenti nge-band hingga menjabat direktur untuk dua perusahaan.
Nama Soulful sendiri, dipilih karena para personelnya tidak pernah melakukan segala sesuatu itu dengan setengah-setengah. Semuanya harus dengan sepenuh hati. Karena sesuatu yang jujur datang dari hati pasti akan selalu ada di hati pendengar.
Selain memiliki hobi bermusik melalui Soulful Corp, Wishnutama juga pernah menjadi produser film "Andai Ia Tahu" yang dibintangi Marcell Siahaan dan Rachel Maryam pada tahun 2002.
Film bergenre drama romantis ini dikerjakan oleh Wishnutama bersama-sama dengan sutradara Indra Yudhistira serta penulis naskah Monty Tiwa.
Mantan Sopir Angkot Paruh Waktu
Bahlil Lahadalia, lahir di Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 merupakan mantan Ketua Umum BPP HIPMI periode 2015–2019.
Dalam berbagai kesempatan ia merasakan kebanggaannya menjadi anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci. Dengan adanya keterbatasan tersebut, membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.
Namun itu tak pernah membuatnya minder, bahkan kerja kerasnya mengantarkannya kini menjadi jajaran pengusaha sukses di Tanah Air.
Serba keterbatasan dalam hidupnya tak membuat pria yang besar di Papua ini berkecil hati.
Bahkan dalam memperjuangkan hidupnya, ia berusaha mandiri mulai sebagai sopir angkot hingga membuka aktivitas usaha lainnya.
Kemandiriannya itu terbukti ketika saat duduk di bangku sekolah dasar. Bahlil kecil pun sudah dapat ikut membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah.
Memasuki bangku SMP, ia juga sempat menjadi kondektur. Saat mengenyam pendidikan di SMEA YAPIS Fakfak, Papua Barat, ia menjadi sopir angkot secara part time. Walaupun begitu, Bahlil tetap menunjukan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.
Bermodalkan semangat, Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Semasa di bangku kuliah, ia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.
Pada tahun 2003, namanya terdaftar di HIPMI tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat. Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, Bahlil memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaannya sendiri. Inilah awal mula kesuksesan pria asal Papua ini.
Dengan melihat begitu banyak sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, ia jadikan peluang untuk membuka usahanya. Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.
Pada tahun 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin lengkap saat Munas HIMPI yang mengantarkannya menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015-2019.
Janji Jokowi Ada Warga dari Papua
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan ada warga dari Papua yang masuk dalam kabinet baru yang dipimpinnya pada periode 2019-2024, sebagaimana dilakukannya pada pembentukan Kabinet Kerja periode 2014-2019.
“Saya pastikan ada,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai menerimaperwakilan siswa Sekolah Dasar dari Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, di Veranda Belakang, Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019) pagi.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...