Dua Orang Dimintai Keterangan Terkait Aksi Massa di Rumah Ibunda Mahfud MD
PAMEKASAN, SATUHARAPAN.COM-Polres Pamekasan, Madura memintai keterangan dua orang di antara massa yang mendatangi rumah Ibu Menkopolhukam, Mahfud MD di Pamekasan, Madura yang terjadi hari Senin (30/11) lalu.
Mengetahui aksi massa yang dilakukan secara spontan, anggota Polres Pamekasan segera membubarkan aksi tersebut. Usai diimbau, massa kembali dengan naik kendaraan masing masing dan dituasi kembali kondusif.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, pada hari Selasa (1/12) mengatakan pihaknya sangat menyesalkan adanya aksi solidaritas terhadap Habib Rizieq Shihab yang ada di Jakarta. Dan sejauh ini baru dua saksi yang dimintai keterangan di Polres Pamekasan dengan dukungan Polda Jatim.
Kombes Trunoyudo juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi demi menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Jawa Timur.
Penjelasan Polri
Sementara itu, Polri menjelaskan kronologi peristiwa itu, bahwa rumah Ibunda Mahfud MD di Pamekasan, Madura, didatangi sejumlah orang yang kontra terhadap pernyataan Menko Polhukam terkait permasalahan hasil tes swab COVID-19 Habib Rizieq Shihab (HRS). Polri menyebut ada sekitar 100 orang yang datang ke lokasi.
Ada tiga kelompok massa sekitar 600 orang. Satu kelompok kurang lebih 100 orang tepat di depan kediaman Ibu Menko Polhukam sempat berhenti 4-5 menit. Karena anggota polisi sudah siaga di sana dapat antisipasi dan dibubarkan, kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, hari Rabu (2/12).
Awi mengatakan bahwa massa itu sebelumnya melakukan audiensi di Polres Pamekasan. Setidaknya, kata Awi, ada sekitar tiga kelompok dengan total 600 orang yang beraudiensi. Selepas beraudiensi, massa pun membubarkan diri. Namun satu kelompok massa datang menuju kediaman ibunda Mahfud Md di Pamekasan.
“Kedua, mereka yang demo kemarin itu yang jelas tidak ada STTP (surat tanda terima pemberitahuan). Jadi memang tidak ada pemberitahuan. Informasi yang ada mereka akan melaksanakan audiensi ke Polres ternyata mereka membawa massa,” katanya.
Polda Jawa Timur bergerak melakukan penyelidikan awal. Awi mengatakan bahwa penyidik saat ini telah meminta keterangan terhadap sejumlah pihak, dan Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, berbicara dengan para tokoh masyarakat di Madura untuk memastikan situasi di Madura kondusif.
“Polda Jawa Timur telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan penyelidikan awal, mengumpulkan data, termasuk melakukan klarifikasi ke beberapa orang, khususnya yang dilaksanakan Polres Pamekasan,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...