Dua Rudal Rusia Relewati Rumania dan Moldova Sebelum Mencapai Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM - Dua rudal Rusia melintasi wilayah udara Rumania dan Moldova sebelum memasuki Ukraina pada hari Jumat (10/2), kata jenderal tinggi Ukraina.
Valeriy Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, mengatakan dua rudal Kaliber yang diluncurkan dari Laut Hitam telah memasuki wilayah udara Moldova, kemudian terbang ke wilayah udara Rumania, sebelum memasuki Ukraina.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi pernyataan tersebut. Rusia tidak segera mengomentarinya.
Outlet media Ukrainska Pravda mengutip juru bicara angkatan udara yang mengatakan secara terpisah bahwa Ukraina memiliki kemampuan untuk menembak jatuh rudal tetapi tidak melakukannya karena tidak ingin membahayakan warga sipil di luar negeri.
Serangan Masif Rusia
Sementara itu, pasukan Rusia menyerang infrastruktur kritis di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dan meluncurkan beberapa serangan terhadap infrastruktur energi di Zaporizhzhia pada hari Jumat (10/2) pagi ketika Moskow meningkatkan serangannya di selatan dan timur Ukraina dan sirene serangan udara berbunyi di sebagian besar negara.
Sekretaris Dewan Kota Zaporizhzhia, Anatolii Kurtiev, mengatakan kota itu telah diserang 17 kali dalam satu jam, yang menurutnya menjadikannya periode serangan paling intens sejak awal invasi skala penuh pada Februari 2022.
Di Kharkiv, pihak berwenang masih berusaha untuk mendapatkan informasi tentang korban dan skala kehancuran, dengan Walikota Ihor Terekhov mengatakan mungkin ada gangguan pada pemanas dan pasokan listrik dan air.
Analis militer mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, berharap dukungan Eropa untuk Ukraina akan berkurang, karena Rusia diyakini sedang mempersiapkan serangan baru.
Pertempuran di Ukraina meningkat pada hari Kamis. Badan intelijen militer Kiev mengatakan pasukan Rusia telah melancarkan serangan di wilayah Donetsk dan Luhansk yang sebagian diduduki, dengan tujuan untuk merebut kendali penuh atas seluruh kawasan industri, yang dikenal sebagai Donbas. Separatis yang didukung Moskow telah memerangi pasukan Ukraina di sana sejak 2014. (Reuters/AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...