Dubes Belanda Sambut Baik Kerja Sama Tata Kelola Air

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Duta Besar Belanda bagi Indonesia, Tjeerd de Zwaan menyambut baik kerja sama yang tergabung dalam Dutch Training and Exposure Program (DUTEP) antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dan Pemerintah Kota Rotterdam.

Hal ini dia kemukakan kepada para undangan yang hadir dalam kata sambutan pada pembukaan Dutch Training and Exposure Program (DUTEP), di Ruang Tempo Doeloe, Gedung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Lantai 2, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9).

“Ini merupakan bagian dari Sister City antara Rotterdam dan Jakarta, karena Delta City merupakan pembangunan yang menghasilkan kerja sama menguntungkan dua kota, termasuk membina hubungan baik kedua negara,” kata Tjeerd de Zwaan.

DUTEP merupakan kerja sama yang dilakukan antara Rotterdam dan Jakarta yakni pengiriman beberapa pegawai Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) ke beberapa perguruan tinggi di Rotterdam, Belanda dalam studi Tata Kelola Air Perkotaan (Integrated Urban Water Management).

Dalam acara ini dihadiri beberapa pihak-pihak terkait antara lain Duta Besar Belanda bagi Indonesia Tjeerd de Zwaan, Ketua Nuffic Nesso (Netherlands Organisation for International Cooperation in Higher Education) Martin Baker, dan Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Andi Basso Mappoloenro.

“Belanda sejak lama menjadi percontohan bagi pengelolaan sumber daya yang baik, dan kami juga memiliki aspek sejarah yang tidak dapat dilupakan dari Indonesia, kami menghargai itu,” lanjut de Zwaan.

Dalam training DUTEP, pemerintah Rotterdam juga akan membantu membuat desain proyek Giant Sea Wall atau National Coastal Integrated Capital Development (NCICD) secara tahun jamak (multiyears).

Nantinya, setelah para peserta dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini menjalani training tentang pengelolaan tata kelola air, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyebut para peserta akan diberangkatkan ke Belanda pada pertengahan Oktober 2014.

Editor : Bayu Probo