Dubes Norwegia: Dunia Amati Kabut Asap Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Duta Besar Kerajaan Norwegia di Jakarta, Stig Traavik mengemukakan masyarakat dunia ikut mengamati dan merasa prihatin atas kebakaran hutan dan kabut asap dari Indonesia karena dampaknya menurunkan kualitas kehidupan.
"Masyarakat dunia juga khawatir atas kebakaran di Indonesia. Dampak kabut asap menurunkan kualitas kehidupan, seperti gangguan kesehatan, anak-anak tidak bisa sekolah dan kegiatan ekonomi terhenti," katanya di hadapan mahasiswa peserta Klinik Menulis Perubahan Iklim Bagi Orang Muda di Jakarta, hari Senin (12/10).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Kedutaan Besar Norwegia dan Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) itu, Stig menyatakan kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan memerlukan perhatian semua pihak, termasuk masyarakat internasional.
"Saya sempat ke Palembang dan masyarakat setempat mengungkapkan mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan sangat terganggu atas bencana ini. Mereka memerlukan pertolongan segera," kata diplomat karir yang pernah bertugas di Pakistan dan Afghanistan tersebut.
Oleh karena itu, ia menegaskan, masyarakat di tengah bencana kabut asap harus mendapat porsi pemberitaan secara terfokus, agar masalah cepat teratasi.
"Anda pun bisa berperan dengan memanfaatkan media jejaring sosial dengan menyebarkan informasi kebakaran dan kabut asap. Kita bisa menggalang kepedulian bersama, termasuk memantau upaya apa saja yang dilakukan pihak berwenang," kata master ilmu politik di Universitas Oslo, Norwegia, pada 1994 itu.
Saat ditanya salah seorang peserta mengenai pengalaman positif masyarakat Norwegia menghadapi perubahan iklim, Stig menyatakan negerinya -yang berada di kawasan Skandinavia, Eropa Utara- mengurangi secara drastis kegiatan industri yang mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup.
"Kami lebih dari satu dasa warsa ini lebih mengandalkan industri berbasis pertanian dan perikanan laut. Ini pun dengan menerapkan aturan yang ketat agar tidak mengakibatkan pencemaran," katanya.
Ia menyatakan bicara mengenai perubahan iklim sama dengan berani melakukan perubahan mentalitas, salah satu caranya bersepeda sebagai sarana transportasi yang efisien dan menyehatkan.
"Secara pribadi, saya juga bersepeda dari kediaman menuju kedutaan besar. Saya juga bersepeda ke sejumlah lokasi di Indonesia. Norwegia dan sejumlah negara yang berkomitmen menjaga lingkungan hidup menyediakan tempat parkir sekaligus kamar mandi umum bagi pesepeda," kata Stig Traavik. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...