Duduk Terlalu Lama, Berisiko bagi Kesehatan
AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM – Anda barangkali pernah mendengar ungkapan yang satu ini "sitting is the new smoking". Meski kedengarannya berlebihan bila menyamakan kedua kebiasaan ini, banyak studi menunjukkan, duduk terlalu lama bisa membahayakan kesehatan, bahkan sekalipun jika Anda secara rutin berolahraga.
Sebuah laporan baru dari lembaga medis bergengsi Mayo Clinic menunjukkan fakta tersebut. Laporan yang merupakan hasil rangkuman lebih dari 40 studi tersebut menyebutkan, semakin lama Anda menghabiskan waktu dengan duduk, semakin besar risiko Anda terkena kematian dini, penyakit kardiovaskuler, kanker dan diabetes tipe 2.
"Ini artinya, kalau Anda duduk selama enam jam saja, manfaat olahraga kardiovaskuler yang Anda lakukan selama satu jam di pusat kebugaran akan hilang begitu saja," kata Dr Kevin Campbell, kardiolog dari North Carolina, yang mengamati laporan tersebut, pada Senin (5/2) yang dilansir situs voaindonesia.com.
Menurut Campbell, duduk lama mengurangi aktivitas otot, khususnya otot besar pada kaki dan punggung, sehingga pada gilirannya menurunkan kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah dan mengenyahkan lemak-lemak berbahaya dalam darah. Duduk lama juga merusak fungsi pembuluh darah dan meningkatkan rasa lapar.
Keith Diaz, ilmuwan riset asosiasi di Columbia University Medical Center (CUMC) di AS. pada studi yang dipublikasikan di the journal Annals of Internal Medicine, dikutip dari financialexpress.com, mengatakan bahwa pada penelitian sebelumnya telah disarankan agar ada waktu untuk peregangan pendek mungkin berdampak pada kesehatan.
Mereka yang memiliki jumlah waktu duduk paling banyak lebih dari 13 jam per hari, memiliki peningkatan risiko kematian yang hampir dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang memiliki waktu duduk paling sedikit. Para periset juga menemukan bahwa peserta yang melakukan peregangan hingga kurang dari 30 menit memiliki risiko kematian terendah.
Bagaimana cara mengatasinya? Antara lain adalah dengan melakukan peregangan setiap setengah jam, atau menggunakan standing desk atau meja yang memungkinkan Anda mengerjakan pekerjaan rutin, seperti mengetik, dengan berdiri.
"Jadi jika Anda memiliki pekerjaan atau gaya hidup di mana Anda harus duduk untuk waktu yang lama, kami sarankan untuk beristirahat sejenak setiap setengah jam. Perubahan perilaku yang satu ini bisa mengurangi risiko kematian, meski kita belum tahu secara pasti berapa aktivitasnya yang optimal," kata Diaz.
Editor : Sotyati
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...