Dugaan Pengaturan Skor Bareskrim Diminta Tegas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam meminta Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri bersikap tegas dalam dugaan pengaturan skor pertandingan sepak bola Tim Nasional Indonesia U-23 oleh seseorang bernisial BS.
Pada Selasa (16/6), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta sebagai klien BS melaporkan dugaan tindak pidana penyuapan di beberapa kasus persepakbolaan Indonesia ke Bareskrim Mabes Polri. BS disebut sebagai justice collaborator, seseorang yang turut serta melakukan tindak pidana.
"Tangkap saja, itu sudah kita sampaikan sejak awal. Bareskrim kalau bisa tangkap," ujar Ridwan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (17/6).
Namun, dia mengaku pesimis Bareskrim dapat bersikap tegas dalam menyikapi dugaan ini. Sebab, sebelumnya beberapa tersangka yang diduga pernah melakukan pengaturan skor pernah diperiksa di Polres Surabaya, tapi tidak menemui kejelasan hingga saat ini.
"Sudah diperiksa di Polres Surabaya, tapi tidak ada kabarnya sampai skrng, ini harusnya diseriusin oleh Bareksrim," kata politisi Partai Golkar itu.
Sebelumnya, sejumlah media menginformasikan perwakilan LBH Jakarta Muhammad Isnur menjelaskan dugaan pengaturan skor itu terungkap dari rekaman percakapan antara BS (mantan pemain dan pelatih sepak bola di Indonesia), perantara kaki-tangan bandar judi di Indonesia, dan bandar asal Malaysia yang inisialnya hanya disebut sebagai Das. Selama ini BS dikenal sebagai penghubung para bandar di Singapura dan Malaysia dengan para kaki-tangannya di Indonesia.
Sehari sebelum pertandingan, menurut Isnur, pada Minggu (14/6), di depan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga serta beberapa anggota tim litigasi pengungkap kasus mafia bola, BS menghubungi bandar asal Malaysia bernama Das dan bertanya apakah pertandingan sepak bola antara Indonesia U-23 dan Vietnam U-23 telah diatur.
Menurut Isnur, bandar itu menyatakan pertandingan timnas U-23 melawan Vietnam diatur untuk memenangkan Vietnam dengan skor lebih dari 4-0. Pembicaraan itu di-loud speaker dan direkam oleh BS. Saat hari pertandingan (Senin, 15/6), BS dan tim Kementerian menyaksikan pertandingan itu di sebuah hotel di kawasan Melawai, Blok M, Jakarta Selatan.
"Kami menyaksikan pertandingan itu. Ternyata pertandingan itu sesuai dengan pernyataan bandar," ujar Isnur. Pada babak pertama, timnas U-23 kalah telak 4-0. Sebelum babak kedua dimulai, BS menghubungi kembali bandar itu dan menanyakan berapa skor pada babak kedua pertandingan.
Dalam rekaman tersebut, bandar asal Malaysia itu menyatakan bahwa skor pada babak kedua bertambah untuk kemenangan Vietnam. Dan tepat, kata Isnur, pada babak kedua Indonesia kembali kemasukan satu gol dan skor akhir bertambah menjadi 5-0 untuk kemenangan timnas U-23 Vietnam.
Inilah transkrip hasil rekaman suara dugaan pengaturan skor antara Timnas U-23 Indonesia dan Vietnam yang tersebar di sejumlah media.
BS : Indonesia kalah berapa bos?
Das : Empat kosong babak pertama. Tapi ada lagi dua atau tiga ...
BS : Kalah enam kosong atau tujuh kosong?
Das : Lebih tujuh lah saya rasa. Babak pertama sudah empat kosong, babak kedua tidak valid, dua atau tiga lah. Mungkin tiga.
BS : Ini bandar mana yang pakai?
Das : Saya tidak dapat data, tapi saya dapat kabar.
BS : You kabar dari siapa?
DS : Tidak perlu saya ulanglah, kawan saya.
BS : Oke. Ini semua pemain atau berapa pemain?
Das : Semua pemainlah. Semua pemain di pihak sama.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...