Dugaan Pengaturan Skor Warnai Liga Spanyol
MADRID, SATUHARAPAN.COM - Saat ini penyelenggara resmi Liga Sepakbola Spanyol (LFP) akan melakukan investigasi pada beberapa laga pertandingan sepakbola yang digelar di Liga Spanyol, menurut lfp.es keterangan ini disampaikan Javier Tebas, ketua LFP pada Selasa (6/8), sehubungan dengan temuan tim investigasi Liga Spanyol mengenai sembilan pertandingan yang diduga terlibat pengaturan skor.
Pertandingan-pertandingan tersebut antara lain adalah pertandingan yang berlangsung di Liga BBVA (liga profesional), dan Liga Adelante (liga amatir).
“Saya tidak mengatakan permainan sepakbola membahayakan, tetapi ini dapat membahayakan sepakbola sendiri,” kata Tebas.
Tebas bersama LFP mendapat laporan yang tidak biasa karena mendapat informasi tentang kecurigaan skor yang tidak wajar dari bursa taruhan di Spanyol. Menurut MundoDeportivo Javier Tebas mengatakan bahwa diperlukan adanya penyelesaian dan investigasi lebih cepat dan akurat, apabila ada pertandingan yang berakhir dengan adu penalti di kemudian hari.
"Apabila ada yang ketahuan maka akan dihukum paling tidak secara finansial dan pertandingan, atau paling tidak akan dihukum dalam kategori tertentu,” kata Tebas.
Pada kesempatan lain, menurut deia.com Javier Tebas mengatakan bahwa dugaan pengaturan skor ini akan segera dikomunikasikan dengan pihak terkait.
“Kasus-kasus ini akan kami laporkan ke Kejaksaan anti korupsi, saya tidak mengatakan pertandingan tersebut mencurigakan karena saya pikir yang merugikan penyelidikan karena adanya kecurigaan karena berbagai alasan, mulai dari bursa taruhan atas pasar taruhan yang dan sesudah sengketa para pihak," kata Tebas.
Salah satu klub yang dicurigai LFP melakukan pengaturan skor adalah Girona FC. Ginora memberikan keterangan melalui presidennya, Joaquim Boadas. Dia mengecam LFP atas tuduhan tersebut. Boadas menjelaskan bahwa beberapa hari menjelang pertandingan melawan Xerez di Divisi 2 Liga Spanyol, klubnya dikunjungi mantan pemainnya, Dani Mallo.
Dani Mallo mengatakan ia telah menerima telepon dari seorang pemain Xerez bersedia membayar 120.000 euro agar dapat memenangkan pertandingan.
"Saya dapat tawaran dari tim lain, tetapi mereka akan menerima tawaran kami, karena mereka tidak yakin mereka akan menang," kata Boadas.
Boadas menjelaskan bahwa Girona FC tidak perlu membayar sejumlah tersebut karena tidak punya uang, dan bahkan jika Girona FC mampu membayar maka pihaknya tidak akan melakukan perbuatan tercela tersebut.
Sementara itu klub lain yang menerima tuduhan pengaturan skor dari LFP antara Racing Santander dan Recreativo Huelva, menurut situs resmi Racing Santander clubracing.es, Angel Lavin selaku direktur utama Racing Santander mengatakan bahwa Racing memiliki kepercayaan mutlak dalam diri para pemain, dan membantah kabar tidak benar yang mencoreng kejujuran dan profesionalisme. Angel menyatakan siap apabila ada investigasi bersama.
"Klub menjadi pihak pertama yang ingin memperjelas situasi, dan akan siap bersama UEFA dan LFP untuk melakukan investigasi mengenai fakta yang dipublikasikan di media,” kata Angel.
Pada kesempatan lain, Fernando Losfablos selaku Presiden Direktur Huesca menolak tuduhan pengaturan skor seperti yang diungkapkan LFP.
“Sangat pengecut untuk mengatakan bahwa kami akan menghindari degradasi, hanya dengan mengandalkan uang,” kata Losfablos.
(sdhuesca.es / clubracing.es/ deia.com/ mundodeportivo.es )
Editor : Yan Chrisna
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...