Dukung Ukraina, NATO Menyerukan Eropa untuk Meningkatkan Produksi Senjata
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal NATO meminta Eropa untuk meningkatkan produksi senjatanya guna mendukung Ukraina dan mencegah “potensi konfrontasi selama beberapa dekade” dengan Moskow, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh media Jerman pada hari Sabtu (10/2).
Menjelang pertemuan penting para menteri pertahanan NATO di Brussels dan peringatan kedua perang Rusia-Ukraina, Jens Stoltenberg menegaskan bahwa “kita perlu menyusun kembali dan memperluas basis industri kita lebih cepat, untuk meningkatkan pengiriman ke Ukraina dan mengisi ulang stok kita sendiri.”
“Ini berarti beralih dari masa damai yang lambat ke produksi konflik dengan tempo tinggi,” katanya kepada harian Jerman, Welt am Sonntag.
Komentar Stoltenberg muncul di tengah meningkatnya permintaan bantuan senjata, amunisi, dan bantuan militer lainnya dari Ukraina saat negara itu memerangi pasukan Rusia memasuki tahun ketiga.
Para pemimpin Barat juga menyerukan bantuan yang lebih besar. Kanselir Jerman, Olaf Scholz, dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada hari Jumat (9/2) mendesak anggota parlemen AS untuk menyetujui paket bantuan militer untuk Ukraina, yang telah lama tertunda, dan memperingatkan bahwa Kiev tidak dapat menunda invasi Rusia tanpa bantuan tersebut.
“Kegagalan Kongres Amerika Serikat dalam tidak mendukung Ukraina hampir merupakan pengabaian kriminal,” kata Biden saat ia menerima Scholz di Ruang Oval pada hari Jumat.
Stoltenberg berkata: “Tidak ada ancaman militer terhadap sekutu mana pun. Pada saat yang sama, kami sering mendengar ancaman dari Kremlin terhadap negara-negara NATO.”
Invasi Rusia ke Ukraina selama hampir dua tahun telah menunjukkan bahwa “perdamaian di Eropa tidak bisa dianggap remeh”, kata Sekjen NATO, sambil menekankan pentingnya melindungi negara-negara yang tergabung dalam aliansi tersebut.
“Selama kita berinvestasi pada keamanan dan tetap bersatu, kita akan terus mencegah agresi apa pun,” katanya. “NATO tidak bermaksud berperang dengan Rusia, namun kita perlu mempersiapkan diri menghadapi potensi konfrontasi selama beberapa dekade,” tambahnya.
“Kami memantau dengan cermat apa yang dilakukan Rusia dan kami telah meningkatkan kehadiran kami di bagian timur aliansi tersebut,” kata Stoltenberg. “Jika Putin menang di Ukraina, tidak ada jaminan bahwa agresi Rusia tidak akan meluas. Jadi mendukung Ukraina sekarang dan berinvestasi pada kemampuan NATO adalah pertahanan terbaik kami.”
Para menteri pertahanan NATO akan bertemu di Brussels pada tanggal 15 Februari, satu pekan menjelang ulang tahun kedua serangan Rusia di Ukraina. Pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina akan menjadi inti pembicaraan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...