INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan
18:34 WIB | Senin, 20 Maret 2017
Dukungan Aksi pada Warga Kendeng Rembang Bertambah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hari kedelapan warga Kendeng Kabupaten Rembang Jawa Tengah menggelar aksi dengan menyemen kaki mereka di depan Istana Merdeka Jakarta, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan izin PT Semen Indonesia yang dinilai telah melanggar hukum.
Pabrik Semen Indonesia di Rembang dijadwalkan beroperasi April 2017, setelah mengantongi izin lingkungan yang baru yang diteken oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Menteri BUMN Rini M Soemarno pun sudah memastikan kesiapan pabrik semen pelat merah itu beroperasi dari hasil kunjungannya di pabrik Semen Rembang, Jumat (17/3), dan menargetkan peresmiannya pada April mendatang.
Warga petani Kendeng sejak Senin (13/3) kembali melakukan aksi “Dipasung Semen Jlid II” di depan Istana Merdeka. Hingga hari ini, Senin (20/3), menurut mereka Presiden belum juga menanggapi. Namun dukungan terhadap aksi “Dipasung Semen Jlid II” ini terus mengalir dari berbagai kalangan baik di depan Istana hingga di luar Jakarta. Selain warga Kendeng, kini giliran para aktivis menyemen kakinya untuk solidaritas Kendeng Lestari. Tak hanya itu, setelah dukungan dari Gerakan Buruh Transportasi dan Petani Teluk Jambe, hari ini puluhan petani dari Kabupaten Batang Jawa Tengah memberikan dukungan dengan melakukan ritual selamatan Petani Batang Pesisiran di depan Istana.
Sekitar 10 aktivis Jakarta ikut menyemen kakinya di depan Istana sebagai bentuk solidaritas. Mereka mendesak Presiden Jokowi agar tidak membiarkan Gubenur Jawa Tengah berbuat sewenang-weanng kepada warga Kendeng. Mereka menyerukan pesan, gerakan Kendeng Lestari yang bermakna luas untuk menyelamatkan pulau Jawa dari perusakan oleh pertambangan wajib didukung secara luas. Solidaritas para aktivis ini juga ingin menekankan kesadaran para peserta aksi yang menggunakan tubuhnya untuk melawan, sebagai bentuk kebebasan menyatakan pendapat dan berekspresi.
Selain itu datang pula dukungan dari Serikat Petani Teluk Jambe Karawang dan puluhan petani dari Kabupaten Batang Jawa Tengah datang ke Istana mendukung warga Kendeng. Mereka melakukan ritual selamatan Petani Batang Pesisiran. Para petani akan berdoa, tabur bunga dan melakukan kenduri untuk keselamatan dan kemenangan warga Kendeng.
Dukungan tak hanya diberikan langsung ke Istana, semangat perlawanan Kendeng Lestari juga mengalir dari Kabupaten Banywangi Jawa Timur dan Bandung Jawa Barat. Ibu-ibu Tumpang Pitu yang menuntut penghentian tambang emas PT BSI juga menyatakan sikap dan mengirimkan dukungannya. Dari Banyuwangi, mereka membentangkan spanduk dukungan terhadap Kendeng Lestari. Warga Bandung juga melakukan hal serupa saat acara Car Free Day pada Minggu (19/3) di Bandung. Dukungan melalui pernyataan sikap juga datang dari Gabungan Serikat Buruh Independen Bandung dan Partai Rakyat Pekerja (PRP).
Dukungan publik Jakarta dan sekitarnya juga luar biasa. Relawan-relawan memenuhi kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI) setiap hari. Mereka membantu dapur umum, menyediakan keperluan makanan dan lainnya warga yang menyemen kakinya. Relawan-relawan dengan keahlian khusus seperti dokter dan pengobatan alternatif juga ikut membantu secara medis. Mereka juga menggalang donasi dengan menyablon kaos untuk mendukung biaya aksi.
Selain melakukan aksi di depan Istana, perlawanan warga Kendeng juga terus menggema di kampung-kampung sekitar pabrik Semen di Rembang. Semalam, warga desa Timbrangan melakukan doa bersama untuk keselamatan dan kemenangan warga Kendeng yang sedang melakukan aksi di Jakarta.
Warga Kendeng mengingatkan bahwa yang menyemen kakinya di depan Istana akan terus bertahan hingga Presiden Jokowi menghentikan kesewenang-wenangan Gubernur Jawa Tengah yang melakukan penyelundupan hukum dengan mengeluarkan izin lingkungan bagi PT Semen Indonesia di Rembang. (PR)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...