Dunia Perlukan Sistem Peringatan Tsunami Lebih Baik
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Peserta Konferensi Dunia PBB tentang Pengurangan Risiko Bencana yang dilaksanakan di Sendai, di wilayah administrasi Miyagi, Jepang, mengusulkan untuk segera memperluas dan memperbaiki sistem peringatan tsunami internasional, setelah mempelajari pengalaman Jepang empat tahun lalu.
Pada Minggu (15/3), delegasi dari Jepang, Cile, Turki, Tiongkok, dan negara-negara lain berbagi pengalaman menghadapi bencana besar. Sekretaris Eksekutif Komisi Oseanografi Antarpemerintah UNESCO, Vladimir Ryabinin, mengusulkan untuk memperluas sistem peringatan tsunami ke kawasan Atlantik dan Mediterania.
Pengalaman Jepang dijabarkan dalam presentasi oleh Noritake Nishide, Direktur Jenderal Badan Meteorologi Jepang. Ia menjelaskan, pejabat-pejabat badan itu melakukan perkiraan yang kurang terhadap ketinggian tsunami 2011 tersebut. Nishide mengutarakan sebabnya adalah ketidakmampuan dalam menghitung secara akurat gempa tersebut, yang berkekuatan 9.0.
Nishide menjelaskan, meskipun telah berusaha sebaik mungkin, sebanyak 20.000 orang tewas atau hilang dalam bencana itu. Ia menjelaskan, sejak saat itu Badan Meteorologi telah memperbaiki sistem dan jaringan pemantauan untuk mengukur gempa dahsyat dengan lebih akurat. Sistem peringatan juga telah ditingkatkan dengan penekanan lebih pada mengungsikan warga saat kekuatan gempa bumi atau tsunami tidak dapat segera ditentukan. (nhk.or.jp)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...