Duterte Mengaku Ditegur Tuhan karena Sering Bicara Kasar
MANILA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang selama ini dikenal bermulut kotor dan suka memaki orang, mengeluarkan pernyataan bernada religius. Dia mengatakan Tuhan berbicara kepadanya dan menegurnya. Dan ia berjanji tidak akan bicara jorok dan kasar lagi.
Duterte yang pernah menyebut Paus Fransiskus "bajingan" dan mengatakan kepada Barack Obama "pergi kau ke neraka," mengungkapkan dirinya telah berjanji kepada Tuhan untuk tidak berkata-kata kasar lagi.
Duterte membuat janji itu saat kedatangannya di kota kelahirannya,Davao City, pada hari Kamis (27/10), sepulang dari perjalanan ke Jepang.
Saat terbang, kata dia, ia melihat langit sementara orang tertidur lelap, beberapa mendengkur, dan dia mendengar suara yang mengatakan bahwa jika ia tidak berhenti berbicara kasar, pesawat yang ditumpanginya akan dibikin jatuh.
Lalu, menurut Duterte, ia bertanya siapakah yang bicara itu.
Ia tidak menceritakan bagaimana jawaban yang dia terima. Ia hanya mengatakan, "Tentu saja, itu adalah Tuhan."
"Jadi, saya berjanji kepada Tuhan untuk ... tidak bicara slengekan, memaki dan semacamnya. Jadi kalian semuanya, dengarkan saya baik-baik karena janji kepada Allah adalah janji kepada rakyat Filipina, " kata dia, sebagaimana dilansir dari The Washington Post.
Tahun lalu Duterte mengejutkan umat Katolik ketika ia menyumpahi Paus Fransiskus atas kemacetan lalu lintas yang mengerikan dan ia terjebak di dalamnya. Kala itu Paus Fransiskus sedang berkunjung ke Filipina.
"Aku ingin menelepon. 'Paus, Anda bajingan, pulanglah. Jangan ke sini lagi," kata dia ketika berbicara di tengah pendukungnya.
Dia kemudian meminta maaf setelah uskup Filipina menyatakan terkejut dan marah.
Belum jelas apakah presiden berusia 71 tahun ini, yang telah dimiripkan dengan kandidat presiden Partai Republik AS, Donald Trump karena bahasanya yang kurang ajar, bisa menepati janjinya. Duterte telah membuat janji yang sama pada bulan Juni ketika ia dipastikan memenangi pemilihan presiden 9 Mei, dengan tema kampanye mengakhiri kejahatan, obat-obatan terlarang dan korupsi.
Dia kala itu mengatakan bahwa ia menikmati saat-saat terakhirnya sebagai "orang kasar" karena "ketika saya menjadi presiden, ketika saya mengucapkan sumpah jabatan saya, akan menjadi cerita yang berbeda. Akan ada metamorfosis. "
Setelah itu, tidak butuh waktu lama bagi Duterte untuk melanggar janjinya itu. Ia berkata kasar lagi.
Dalam pidatonya pada hari Kamis kemarin, tidak lagi ia berkata-kata kasar. Namun kritik tetap terlontar dari mulutnya.
Ketika ia diminta memberikan pesan kepada perempuan Filipina yang memenangi gelar ratu kecantikan internasional, ia berkata, "Banyak rakyat Filipina yang cantik, tapi kalian semua yang ada di komisi Hak Asasi Manusia bodoh."
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...