Ebola Pangkas Separuh Angkatan Kerja di Liberia
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – “Hampir separuh angkatan kerja di Liberia, tidak lagi bekerja sejak wabah ebola yang mematikan merebak beberapa bulan lalu,“ kata World Bank pada Rabu (19/11).
“Penyakit tersebut telah menewaskan lebih dari 2.800 orang di Liberia, memperburuk ekonomi lokal, dan membuat banyak orang hidup dengan uang yang terlalu sedikit untuk bisa membeli makanan,“ World Bank menambahkan.
Wabah ebola baru-baru ini menewaskan hampir 5.200 orang secara keseluruhan. Sebagian besar korban berada di tiga negara Afrika Barat.
“Bahkan mereka yang tinggal di dalam masyarakat yang paling terpencil di Liberia, di tempat belum terdeteksinya ebola, terkena dampak kesulitan ekonomi akibat penyakit mengerikan ini,“ tutur Ana Revenga, direktur senior Poverty Global Practice di World Bank.
Upaya bantuan, tidak boleh hanya berfokus pada mereka yang terkena dampak langsung virus tersebut, tetapi juga mereka yang berada di dalam masyarakat termiskin yang mengalami keterpurukan dalam hal akses pasar, mobilitas, dan keamanan pangan.
Data yang dikumpulkan terkait aktivitas rumah tangga Liberia melalui survei telepon seluler, Bank tersebut menyebutkan bahwa wilayah yang terkena dampak terburuk bekerja di pasar, tempat aktivitas ekonomi kian surut akibat ketakutan terhadap ebola. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...