Ebola, Sierra Leone Tetapkan Larangan Keluar Rumah
FREETOWN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Sierra Leone pada Rabu menetapkan larangan keluar rumah selama lima hari di kawasan utara negara untuk meningkatkan upaya dalam menangani epidemi Ebola, namun membuat pengecualian untuk perayaan Natal.
“Warga Muslim dan Nasrani tidak diizinkan untuk melakukan ibadah di masjid dan gereja selama masa isolasi tersebut kecuali bagi umat Kristen pada Hari Natal (Kamis 25/12),” ujar Alie Kamara, menteri kependudukan untuk Kawasan Utara, kepada AFP.
Masa isolasi tersebut ditetapkan “untuk mengintensifkan penanganan virus Ebola,” ujarnya, menambahkan bahwa “Kami sedang berupaya untuk memutus rantai penularan.”
Wakil Menteri Komunikasi Theo Nicol mengatakan “larangan keluar rumah selama lima hari itu... ditujukan untuk mendapatkan gambaran akurat mengenai situasi saat ini,” menambahkan bahwa: “distrik-distrik lainnya akan melakukan langkah serupa setelah ini jika mereka menganggapnya perlu untuk dilakukan.”
Ebola telah menewaskan lebih dari 7.500 orang, hampir semua korban berasal dari Afrika Barat. Sierra Leone, Liberia dan Guinea adalah tiga negara yang paling banyak terinfeksi epidemi tersebut. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...