Efek Data Penggajian Non Pertanian AS, Rupiah Melemah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, hari Senin (7/12) sore, bergerak melemah sebesar 26 poin menjadi Rp 13.860 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.834 per dolar AS.
"Mata uang dolar AS bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Efek data data penggajian non-pertanian (NFP) AS yang dirilis pada akhir pekan lalu Jumat (4/12) masih terasa di awal pekan ini (7/12), khususnya di perdagangan mata uang negara berkembang," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.
Menurut dia, positifnya data NFP itu membuat pasar semakin yakin bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menaikan suku bunga acuannya pada Desember ini.
Ia mengemukakan bahwa data NFP AS tercatat naik sebesar 211.000 pada November, melebihi konsensus pasar yang sebesar 190.000. Optimisme terhadap perekonomian AS kedepan yang meningkat mendukung harapan kenaikan suku bunga di bulan Desember tahun ini.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa menjelang rencana bank sentral AS yang akan menaikan suku bunga acuannya membuat mata uang di negara-negara berkembang cenderung bergerak melemah.
"Hingga pertengahan Desember ini pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia akan berada dalam fase konsolidasi cenderung melemah," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, pelemahan nilai tukar rupiah tidak akan signifikan dikarenakan rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS sejauh ini telah diantisipasi oleh kalangan pelaku pasar uang.
"Jika memang terjadi kenaikan suku bunga AS maka dampaknya tidak akan menyebabkan krisis di pasar negara berkembang," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (7/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.837 dibandingkan Jumat (4/12) di posisi Rp 13.833 per dolar AS.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...