Ekonomi AS Tumbuh 2,3 Persen, Bunga Naik September Makin Santer
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Ekonomi AS "hidup kembali" di kuartal kedua setelah tampak kurang bergairah mengawali tahun ini, didorong oleh peningkatan belanja konsumen dan ekspor, data resmi yang dirilis Kamis menunjukkan.
Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh pada tingkat tahunan 2,3 persen pada periode April-Juni, Departemen Perdagangan melaporkan, sedikit di bawah perkiraan yang disepakati 2,5 persen.
Kuartal pertama dirusak cuaca dingin yang parah dan pemogokan di pelabuhan-pelabuhan West Coast (pelabuhan-pelabuhan AS di pesisir Pasifik), tidak mengalami kontraksi seperti yang diperkirakan sebelumnya. Departemen mengatakan PDB direvisi naik 0,6 persen dari penurunan 0,2 persen.
Menurut perkiraan pertama untuk kuartal kedua, pertumbuhan terutama didorong peningkatan belanja konsumen, yang menyumbang sekitar 70 persen dari kegiatan ekonomi AS.
Belanja konsumen melompat 2,9 persen pada kuartal kedua, menguat dari peningkatan 1,8 persen pada kuartal pertama. Kenaikan disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi pada barang, dengan pembelian barang tahan lama seperti mobil dan peralatan melonjak 7,3 persen.
Ada perubahan besar di ekspor, yang telah terpukul di kuartal pertama oleh pelambatan lalu lintas yang tersedak di pelabuhan-pelabuhan West Coast.
Ekspor barang dan jasa naik 5,3 persen pada kuartal kedua setelah jatuh 6,0 persen pada kuartal pertama.
Belanja negara dan pemerintah daerah serta investasi tetap (fixed investment) perumahan juga menambah ke kenaikan pertumbuhan.
Kontribusi mereka sebagian diimbangi oleh penurunan di belanja pemerintah federal, investasi persediaan, investasi bisnis dan impor, yang naik 3,5 persen, sekitar setengah peningkatan kuartal sebelumnya.
Secara keseluruhan harga naik 1,4 persen pada kuartal kedua setelah jatuh 1,6 persen pada kuartal pertama.
Tidak termasuk harga makanan dan energi, yang dapat berubah-ubah, harga-harga melonjak 1,1 persen setelah sedikit naik 0,2 persen.
Para analis mengatakan ekonomi AS tampak memiliki cukup momentum untuk mempertahankan rencana Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan tahun ini di jalurnya.
"Angka PDB terbaru memberikan pukulan ganda kepada penebar kehancuran ekonomi AS, melukiskan gambaran cerah meyakinkan tentang kesehatan ekonomi AS sejauh tahun ini dan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed pada September," kata Chris Williamson, kepala ekonom di Markit. (AFP/Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...