Ekonomi Rusia Menyusut Akibat Sanksi Pasca Invasi ke Ukraina

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Ekonomi Rusia yang terkena sanksi akan menyusut kurang dari perkiraan sebelumnya tahun ini dan kembali ke pertumbuhan pada 2024 didukung permintaan domestik dan investasi, menurut menteri pembangunan ekonomi Rusia mengatakan pada hari Rabu (21/9).
Produk domestik bruto akan berkontraksi sebesar 2,9 persen, naik dari proyeksi sebelumnya negatif empat persen, kata Menteri Pembangunan Ekonomi, Maxim Reshetnikov, kepada majelis tinggi parlemen.
Dana Moneter Internasional memperkirakan kontraksi enam persen di Rusia tahun ini.
Ekonomi negara itu telah diguncang oleh serangkaian sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya atas konflik di Ukraina.
Reshetnikov mengatakan PDB akan menyusut 0,8 persen tahun depan karena penurunan ekspor. Namun akan tumbuh sebesar 2,6 persen pada 2024 berkat “peningkatan permintaan domestik, tingkat konsumsi dan investasi,” katanya.
"Pengalihan" ekspor minyak dan gas Rusia ke "negara netral" akan membantu mendukung kegiatan ekonomi pada 2024-2025, tambah menteri.
Reshetnikov berbicara beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer parsial di Rusia, peningkatan serangan Moskow di Ukraina yang dapat berdampak pada ekonomi. (AFP)
Editor : Sabar Subekti

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...