Eks KRI Slamet Riyadi-352 Jadi Destinasi Wisata Selam di Karangasem
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM – Eks Kapal Perang RI (KRI) Slamet Riyadi-352 dijadikan destinasi wisata selam di Kabupaten Karangasem, Bali, untuk meningkatkan destinasi pariwisata bawah air serta meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Karangasem.
Kadispen Lantamal V Mayor Laut (S) Nanang Permana dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Jumat (14/2), melaporkan kesiapan sudah dibahas dalam Rapat Koordinasi Rencana Penenggelaman Kapal Perang Eks KRI Slamet Riyadi-352 di Ruang Rapat Bupati Karangasem.
“Dalam rapat yang dibuka Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri, itu, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Bali, Lantamal V Kolonel Laut (P) M Bimo Sutopo, juga hadir didampingi Paspotmar Mayor Laut (KH) Dewa Ketut Dana Susila, Danunit Intel Kapten Laut (P) Aria Bravita,” katanya.
Rapat juga dihadiri perwakilan dari TNI AL. Dalam sambutannya, Bupati Karangasem menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI AL yang telah mengabulkan permohonan dari Pemkab Karangasem tentang pemanfaatan kapal-kapal perang eks TNI AL, untuk ditenggelamkan di perairan Kabupaten Karangasem sebagai sarana untuk destinasi pariwisata bawah air.
“Tujuannya, eks KRI itu akan dapat meningkatkan destinasi pariwisata bawah air serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya dalam rapat yang membahas rencana penenggelaman kapal perang eks TNI-AL (KRI SRI-352) dan beberapa potensi/manfaat dari penenggelaman kapal, yaitu perikanan, konservasi, riset multidisiplin, dan wisata bawah air.
Dalam rapat koordinasi selama dua hari itu, pihak TNI AL menyampaikan adanya delapan kapal TNI-AL yang rencananya akan dimanfaatkan untuk museum dan spot diving. Diperlukan kerja sama dari semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terkait untuk mempercepat proses dan merealisasikan rencana tersebut.
Secara teknis, rapat juga membahas Rencana Lokasi Penenggelaman Kapal-Kapal Perang Eks TNI-AL, proses survei lokasi, proses docking, pergeseran, penenggelaman dan rencana kalkulasi biaya penenggelaman kapal-kapal perang Eks TNI-AL.
KRI Slamet Riyadi (352)
KRI Slamet Riyadi-352, mengutip dari Wikipedia, memiliki karakteristik umum berat benaman 2.940 ton, panjang 113,42 meter, lebar 12,51 meter, draft 4,57 meter. Kecepatan maksimum 28,5 knot, dengan awak kapal 180 orang.
KRI Slamet Riyadi (352) merupakan kapal kedua dari kapal perang Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Ahmad Yani milik TNI Angkatan Laut. Nama Slamet Riyadi diambil dari nama pahlawan nasional.
KRI Slamet Riyadi merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (Hr Ms Van Speijk (F802)) yang kemudian dibeli Indonesia. Kapal ini termasuk dalam Fregat kelas Leander dengan sedikit modifikasi dari desain RN Leander asli. Dibangun tahun 1963 oleh Koninklijke Maatschappij de Schelde, Vlissingen, Belanda, dan mulai bertugas pada AL Belanda sejak 1967.
Pada tahun 1987, dibebastugaskan dari AL Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI-AL pada tahun 1987. Termasuk di antaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal antipesawat (sea-to-air missile/SAM) Mistral menggantikan Sea Cat. Di Indonesia, kapal ini bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara. (Ant/Wikipedia)
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...